3 Pelajar di Makassar Tewas Usai Minum Alkohol 96 Persen, Ada Indikasi Aniaya

28 Februari 2023 17:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi memasang garis polisi di lokasi pesta miras oplosan yang dilakukan Pelajar di Makassar. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Polisi memasang garis polisi di lokasi pesta miras oplosan yang dilakukan Pelajar di Makassar. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polisi masih menyelidiki kasus tiga pelajar di Makassar, Sulsel, yang tewas usai minum miras oplosan, Selasa (21/2) malam. Terbaru, beredar sebuah video di media sosial yang memperlihatkan pelajar tersebut diancam dan dianiaya oleh rekannya di dalam kosan.
ADVERTISEMENT
Dalam video itu terlihat seorang remaja laki-laki dipukuli oleh rekannya hingga menangis. Keduanya tampak oleng. Remaja itu lalu menuju ke arah pintu mendekati dua teman lainnya.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol mengatakan tengah menyelidiki video yang beredar tersebut.
"Iya benar, perkaranya lagi ditangani," kata Ridwan kepada kumparan, Selasa (28/2).
Lokasi pesta miras oplosan yang dilakukan Pelajar di Makassar. Foto: Dok. Istimewa
Menurutnya, polisi belum bisa memeriksa saksi-saksi atau pun terduga pelaku. Sebab mereka semua masih dirawat di rumah sakit akibat minum miras oplosan itu. Sedangkan para korban sudah meninggal dunia.
"Kita belum memeriksa karena kondisi saksi atau korban dan diduga (pelaku) dalam keadaan masih sakit," ucapnya.
"Tapi kita akan kumpulkan bukti dan saksi," sambungnya.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol Foto: Dok. Istimewa
Sekelompok remaja yang masih sekolah itu minum alkohol 96 persen dengan campuran kola di sebuah rumah kos, Jalan Sanrangan, Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Selasa (21/2) malam.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, tiga orang pelajar AA (15), MRP (17) dan RF (16), meninggal dunia. Mereka sempat mendapat perawatan medis di RS, tapi nyawanya tak tertolong. Sementara 3 pelajar lainnya masih dirawat di RS.
Belakang beredar curhatan keluarga korban yang menyebut anak mereka dianiaya, diancam dan dipaksa untuk minum miras oplosan tersebut oleh rekannya. Hal tersebut berdasarkan rekaman video yang beredar dan kondisi jenazah anaknya yang terdapat luka-luka lebam.