Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
3 Peleton Tentara Israel Langgar Garis Biru, Merkava Hancurkan Gerbang UNIFIL
14 Oktober 2024 7:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Lagi-lagi tentara Israel (IDF) melanggar peraturan internasional — kali ini dengan memasuki Garis Biru (Blue Line) yang diawasi oleh Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL). IDF melakukan manuver militer yang membuat UNIFIL lagi-lagi melancarkan protes.
ADVERTISEMENT
Dalam pernyataan pers yang dilansir Minggu (13/10) malam WIB, UNIFIL menjelaskan aksi militer yang dilakukan IDF pada Minggu pagi.
"(Minggu) Pagi ini, pasukan penjaga perdamaian di posisi PBB di Ramyah mengamati tiga peleton tentara IDF melintasi Garis Biru menuju Lebanon," ungkap UNIFIL yang juga beranggotakan lebih 1.200 tentara dari Indonesia (TNI).
Garis Biru adalah garis demarkasi yang dibuat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setelah Israel menarik pasukannya dari Lebanon yang coba diinvasinya pada tahun 2000.
Garis ini tidak diakui sebagai perbatasan resmi, tetapi digunakan sebagai tanda batas sementara untuk memverifikasi penarikan Israel dari Lebanon. Garis ini diawasi oleh UNIFIL untuk menjaga ketenangan dan mencegah eskalasi konflik antara Lebanon dan Israel di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Sedangkan satu peleton berkisar 20-40 tentara. Jadi jika 3 peleton berarti 60-120 tentara.
Berikut pernyataan lengkap UNIFIL:
Pagi ini, pasukan penjaga perdamaian di posisi PBB di Ramyah mengamati tiga peleton tentara IDF melintasi Garis Biru menuju Lebanon.
Sekitar pukul 04.30 pagi, saat pasukan penjaga perdamaian berada di tempat perlindungan, dua tank Merkava IDF menghancurkan gerbang utama posisi [pangkalan UNIFIL] tersebut dan memasuki posisi tersebut secara paksa. Mereka meminta beberapa kali agar pangkalan [UNIFIL] mematikan lampunya.
Tank-tank tersebut pergi sekitar 45 menit kemudian setelah UNIFIL memprotes melalui mekanisme penghubung kami, dengan mengatakan bahwa kehadiran IDF membahayakan pasukan penjaga perdamaian.
15 Anggota Kena Efek Asap
Sekitar pukul 06.40 pagi, pasukan penjaga perdamaian di posisi yang sama melaporkan adanya beberapa tembakan sejauh 100 meter ke utara, yang mengeluarkan asap.
ADVERTISEMENT
Meskipun mengenakan masker pelindung, 15 anggota pasukan penjaga perdamaian mengalami efek, termasuk iritasi kulit dan reaksi gastrointestinal, setelah asap memasuki kamp. Pasukan penjaga perdamaian tersebut sedang menerima perawatan.
IDF Stop Logistik UNIFIL
Selain itu, kemarin (Sabtu), tentara IDF menghentikan pergerakan logistik UNIFIL yang penting di dekat Meiss ej Jebel, dan melarangnya lewat. Pergerakan kritis tidak dapat diselesaikan.
Untuk keempat kalinya dalam beberapa hari, kami mengingatkan IDF dan semua aktor tentang kewajiban mereka untuk memastikan keselamatan dan keamanan personel dan properti PBB serta menghormati keutuhan tempat PBB setiap saat.
Melanggar dan memasuki posisi PBB merupakan pelanggaran mencolok lebih lanjut terhadap hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan 1701 (2006). Setiap serangan yang disengaja terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan resolusi 1701.
ADVERTISEMENT
Mandat UNIFIL memberikan kebebasan bergerak di wilayah operasinya, dan setiap pembatasan terhadap hal ini merupakan pelanggaran resolusi 1701.
Kami telah meminta penjelasan dari IDF atas pelanggaran yang mengejutkan ini.
5 Prajurit UNIFIL Luka
Aksi militer tentara Zionis belakangan ini melukai sejumlah anggota UNIFIL. Semula, 2 anggota TNI kena pantulan senjata tank Merkava. Esoknya, 2 tentara Sri Lanka juga jadi korban. Esoknya lagi, seorang tentara—belum diketahui dari negara mana— terkena tembakan.
PM Israel Netanyahu bahkan tak sungkan meminta UNIFIL meninggalkan markasnya di Lebanon bagian selatan agar tak menjadi korban IDF yang sedang berusaha menyerbu Lebanon untuk menghancurkan musuh bebuyutannya, Hizbullah. Tentu saja UNIFIL menolak mentah-mentah permintaan pemimpin Zionis itu.
Hizbullah yang berdiri pada 1982 adalah milisi yang melawan Israel saat menginvasi Lebanon. Seiring waktu, Hizbullah yang berpaham Syiah ini menjadi kekuatan politik dan militer yang disegani di Lebanon.
ADVERTISEMENT