Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
3 Pemimpin Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Pusat Kota Beirut
30 September 2024 10:29 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Tiga pemimpin militan Palestina dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di Distrik Kola, Beirut, Lebanon, Senin (30/9) dini hari. Ini menjadi serangan pertama Israel yang menghantam wilayah dalam Kota Beirut dalam setahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Al Jazeera, Kelompok Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) mengkonfirmasi bahwa serangan tersebut telah menewaskan:
Gempuran Israel tersebut menghancurkan lantai atas sebuah gedung apartemen di Kola milik dua anggota kelompok Islamis Lebanon, Jamaa Islamiya.
"Setidaknya empat orang tewas dalam serangan pesawat nirawak Israel yang menargetkan sebuah flat milik Jamaa Islamiya di pusat Kota Beirut," menurut sumber keamanan Lebanon kepada AFP.
Namun hingga kini belum ada komentar resmi dari pihak militer Israel.
Serangan demi serangan kian memicu kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang berpotensi melibatkan Iran hingga Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Di Lebanon, intensitas serangan Israel semakin meningkat, menewaskan lebih dari 100 orang pada Minggu (29/9). Sehari sebelumnya pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dikonfirmasi tewas di tangan Israel.
Sementara di Yaman, serangan terhadap milisi Houthi di Hodeidah menyebabkan empat orang tewas dan 29 lainnya terluka. Serangan tersebut diklaim sebagai balasan atas serangan rudal Houthi.
Kementerian Kesehatan Lebanon mencatat lebih dari seribu korban tewas dan 6 ribu terluka dalam dua minggu terakhir, dengan sekitar satu juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Tanggapan Indonesia
Sementara itu, pada 29 September, Indonesia lewat Kemlu mengeluarkan pernyataan atas serangan Israel di kawasan Beirut Selatan.
"Serangan Israel terhadap kawasan Dahiya (Beirut Selatan) merupakan pelanggaran nyata terhadap kedaulatan negara lain," ujar Kemlu.
ADVERTISEMENT
Menurut Kemlu, selain akan mendorong eskalasi kekerasan di Lebanon, tindakan tersebut dapat mengakibatkan konflik regional yang lebih luas.
"Penjajahan dan kekejaman Israel di Palestina harus dihentikan sekarang juga," tegasnya.
"Pengakhiran pendudukan Israel adalah satu-satunya solusi dalam mewujudkan perdamaian berkelanjutan di Timur Tengah," lanjutnya.