3 Pemuda di Gresik Tewas Setelah Tenggak Miras Oplosan

19 Agustus 2018 19:38 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pemuda keracunan minuman keras oplosan. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pemuda keracunan minuman keras oplosan. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tiga nyawa pemuda di Desa Hulaan, Menganti, Gresik, Jawa Timur harus melayang setelah menenggak minuman keras (miras) oplosan. Ironisnya, pesta miras digelar saat malam perayaan HUT RI ke-73.
ADVERTISEMENT
Ketiga pemuda tersebut adalah Riko Yakob (23), Andik Kristanto (23) dan Fendi Pradana (19). Mendengar informasi tersebut, anggota Polsek Menganti dan Polres Gresik kemudian melakukan penelusuran kepada sejumlah saksi untuk mengetahui peristiwa tersebut.
Berdasarkan keterangan saksi, insiden ini bermula ketika 15 pemuda pesta miras oplosan pada Kamis (16/8) malam. Para pemuda ini berkumpul usai menyaksikan pertandingan bola desanya. Mereka minum berbagai jenis minuman seperti arak cukrik, vodka. Minuman ini disiapkan oleh korban tewas yang bernama Fendi.
"Pesta miras dilakukan di malam tujuh belasan hingga semalam suntuk. Hingga esok hari," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera pada kumparan, Minggu (19/8).
Rilis Miras oplosan (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rilis Miras oplosan (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
Hari selanjutnya, Jumat (17/8) pesta miras berlanjut sampai siang di dekat sebuah warung, masih di desa tersebut. "Mereka baru berhenti saat azan salat Jumat. Masing-masing pemuda kemudian pulang ke rumahnya," ujar Frans.
ADVERTISEMENT
Petaka baru dirasakan sejumlah pemuda pada Sabtu (18/8) malam. Awalnya, Fendi dilarikan ke RS BDH kemudian dirujuk ke RSUD. Dr. Soetomo.
"Dia mengeluhkan sakit perut, mual, muntah dan penglihatan kabur," ujar Barung.
Kemudian disusul Andik Kristanto yang dilarikan pukul 23.00 WIB ke RS Islam Benowo. Hampir bersamaan Riko juga dilarikan ke IGD RS Surya Medika.
Namun nyawa ketiganya tidak tertolong. Fendi menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (19/8) dini hari disusul dua temannya yang meninggal. Ketiganya langsung dikebumikan masing-masing keluarga.
"Kami menyayangkan pihak keluarga belum memberikan izin untuk otopsi jenazah," imbuh Barung.
Untuk mencegah korban bertambah, polisi serta perangkat desa berinisiatif mengakomodir warga-warga yang sempat ikut minum miras dan dibawa ke RS Dr. Soetomo untuk dilakukan medical check up. Akhirnya 12 pemuda lainnya ikut diperiksa. Tak hanya mereka, ada sejumlah warga lain yang juga diperiksa untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan.
Polisi sita miras oplosan (Foto:  Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi sita miras oplosan (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
"Demi menghindari bertambahnya korban, ada 27 orang dicek. Untuk sementara hasil check up kondisi mereka stabil. Namun tim dokter akan terus memantau," imbuh Barung.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, polisi juga masih berupaya mencari sumber minuman keras yang disediakan korban Fendi. Belum diketahui, miras tersebut dibeli atau diracik sendiri.
"Anggota kami masih mencari penjual miras yang menyuplai korban," tandasnya.