3 Produsen Pil Koplo di Tasikmalaya Dibui, Hasilkan 1 Juta Pil per Bulan

12 November 2024 17:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Situasi pabrik obat terlarang atau pil koplo di Kota Semarang, Jawa Tengah yang di digerebek oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama Badan Intelejen Negara (BIN) dan Badan Intelejen Strategis (BAIS), Selasa (26/3/2024). Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Situasi pabrik obat terlarang atau pil koplo di Kota Semarang, Jawa Tengah yang di digerebek oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama Badan Intelejen Negara (BIN) dan Badan Intelejen Strategis (BAIS), Selasa (26/3/2024). Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
Polisi masih memeriksa tiga tersangka produsen pil koplo berinisial S, I, dan A. Hasil pemeriksaan sementara, mereka telah menjalankan aksi itu selama 4 bulan.
ADVERTISEMENT
"(Aksi) mereka sudah berjalan empat bulan," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Jabar Kombes Pol R Manalu, saat dihubungi wartawan, Selasa (12/11).
Manalu menaksir, dalam tiap bulan itu mereka bisa memproduksi hingga satu juta butir pil koplo. Dengan jumlah tersebut ketiganya bisa kantongi uang hingga miliaran.
"Kita masih akan dalami dan kembangkan terus kasus obat-obatan ini," ucap dia.
Polisi gerebek rumah tempat produksi pil koplo di Tasikmalaya, Senin (11/11/2024). Foto: Dok. Istimewa
Sebelumnya, diberitakan polisi menggerebek sebuah rumah yang dijadikan tempat produksi obat keras Daftar G, seperti pil koplo, pada Senin (11/11) di Tasikmalaya. Tiga orang berinisial I, S, dan A, diciduk.
Rumah tersebut berlokasi di Jalan Letjen Mashudi, Tasikmalaya Kota. Ketiganya tertangkap basah saat tengah memproduksi obat-obatan tersebut di rumah berlantai dua itu.
Penggerebekan dilakukan oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Jabar. Saat menggeledah lokasi, mereka mendapati peralatan yang diduga digunakan untuk memproduksi obat-obatan tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, polisi menemukan ratusan ribu pil koplo siap edar berlogo Y, warna kuning. Polisi juga menemukan sejumlah bahan baku pil yang belum dimasak. Dari penemuan itu, Manalu memperkirakan rumah tersebut bisa menghasilkan ribuan obat terlarang dalam sehari.