news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

3 Remaja di Aceh Dikeroyok saat Sedang Membaca Al-Quran di Meunasah

10 Maret 2025 10:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
3 Orang remaja di Kampung Bener Kelipah Selatan, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, dikeroyok saat sedang tadarus. Mereka adalah CY (15), IK (17), dan KH (16).
ADVERTISEMENT
Tadarus adalah aktivitas membaca, memahami, dan mendalami Al-Quran secara bersama.
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Joko Krisdiyanto menuturkan, insiden ini terjadi pada Senin (3/3) sekitar pukul 01.00 WIB. Pelakunya terdiri atas lima orang yakni AH (15), RS (16), YP (16), SG (16), dan IS (16).
“Bermula saat ketiga korban sedang tadarus di Meunasah (tempat ibadah dan pusat kegiatan sosial masyarakat). Tiba-tiba, lima pelaku yang masih di bawah umur datang dan melakukan pemukulan atau pengeroyokan terhadap mereka,” kata Joko pada Senin (10/3).
Atas kejadian itu, korban pun membuat laporan ke Polres Bener Meriah.
“Saat ini kasus pengeroyokan tersebut sedang ditangani oleh Unit PPA Satreskrim Polres Bener Meriah. Kami pastikan semuanya dilakukan secara profesional dan berkeadilan,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Joko karena seluruh pelaku masih di bawah umur, maka sementara ini dilakukan penangguhan penahanan dengan jaminan orang tua mereka.
"Sambil menunggu hasil diversi bersama Bapas, UPTD PPA, reje, serta seluruh pihak yang terlibat, termasuk orang tua pelaku dan korban,” jelasnya.
Meski begitu, Joko belum membeberkan kondisi para korban akibat pengeroyokan itu.

Motif

Joko bilang, dari hasil pemeriksaan, aksi pengeroyokan ini dilatarbelakangi lantaran para pelaku kesal dipandang sinis oleh korban.
“Dari hasil pemeriksaan, kelima anak yang berhadapan dengan hukum ini mengaku melakukan pemukulan karena merasa tidak senang dipandang sinis oleh para korban,” jelasnya.
Aksi pengeroyokan ini sebelumnya juga viral di media sosial. Dalam narasi yang beredar, salah satu orang tua korban meninggal dalam upaya mediasi. Terkait hal ini, Joko belum angkat bicara.
ADVERTISEMENT