Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
1 Ramadhan 1446 HSabtu, 01 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
3 Remaja di Jepang Ditangkap Polisi karena Buat Kontrak Hp Palsu Pakai AI
1 Maret 2025 17:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Polisi Jepang menangkap tiga remaja yang diduga menggunakan chatbot AI ChatGPT untuk membuat kontrak telepon seluler palsu dan mengakses jaringan operator secara ilegal.
ADVERTISEMENT
Di Jepang, kontrak telepon seluler penting dilakukan karena di Jepang tidak ada konsep membeli pulsa atau paket data seluler. Sehingga, untuk menggunakan sinyal dan jaringan internet membutuhkan kontrak yang terikat dengan provider telepon seluler.
Dikutip dari AFP, laporan Yomiuri Shimbun dan media lainnya mengungkap ketiga remaja itu diketahui berusia 14, 15, dan 16 tahun. Mereka diduga mengembangkan program menggunakan ChatGPT untuk membuat kontrak palsu dan meretas jaringan telepon seluler Rakuten Mobile.
Dua siswa SMA dan satu siswa SMP itu juga diketahui membeli kartu kredit, ID, dan informasi online password orang lain secara ilegal yang digunakan oleh program AI untuk membuat kontrak palsu.
Juru bicara polisi mengungkapkan kedua remaja ditangkap pada Selasa (25/2) atas dugaan melanggar undang-undang larangan akses tidak sah dan penipuan komputer.
ADVERTISEMENT
Kyodo News melaporkan, mereka diduga menjual setidaknya 2.500 kontrak ilegal yang nilainya mencapai 4,5 juta yen dalam bentuk mata uang kripto.
Mereka juga secara ilegal membeli lebih dari 3,3 miliar id dan password dari seseorang yang mereka temui di platform pesan Telegram.
Raksasa e-commerce Rakuten, perusahaan induk Rakuten Mobile, menyampaikan pernyataan resmi terkait kasus ini dan memperingatkan pelanggannya.
"Harap waspada terhadap kontrak yang tidak anda ketahui. Kami bekerja sama penuh dengan investigasi polisi atas isu ini, dan telah menangguhkan penggunaan kontrak telepon ilegal dan menerapkan pengaturan ulang kata sandi," kata Rakuten dalam pernyataannya.
Rakuten meminta maaf atas isu ini dan menyatakan tidak ada kebocoran data yang terdeteksi dari dalam perusahaan. Rakuten merupakan perusahaan yang memiliki layanan pesan populer, Viber.
ADVERTISEMENT