Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
3 Remaja yang Pukul-Jambak Teman di Tambora Dititip ke Rumah Aman
20 April 2025 14:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Polisi telah memeriksa tiga remaja perempuan yang memukuli dan menjambak temannya diduga karena masalah cowok di Tambora, Jakarta Barat. Dari hasil pemeriksaan saksi dan korban, serta visum juga gelar perkara, kasus ini berlanjut ke proses hukum. Ketiga remaja itu kemudian dititipkan ke rumah aman.
ADVERTISEMENT
"Ketiga anak pelaku saat ini telah dititipkan di Rumah Aman Handayani mengingat usia mereka yang masih di bawah umur," kata Wakasatreskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKP Dimitri Mahendra, didampingi Kanit PPA Polres Metro Jakarta Barat, AKP Reliana Sitompul, melalui keterangan yang diterima pada Minggu (20/4).
Dimitri memastikan proses hukum terhadap tiga pelaku perundungan bakal sesuai aturan sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
"Langkah pertama yang kami lakukan adalah mengutamakan keselamatan korban. Kami sudah melakukan pendampingan dan pemeriksaan psikologis, psikolog profesional," ucap dia.
Ke depan, Dimitri mengimbau kepada para orang tua agar lebih mengawasi dan mengedukasi anak-anaknya. Diharapkan, peristiwa serupa tak lagi terjadi di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
“Kami harap kasus ini menjadi perhatian bersama, bahwa penting bagi keluarga dan lingkungan untuk turut aktif membentuk karakter anak agar tidak terjerumus ke perilaku menyimpang," ucap dia.
Sebelumnya, aksi perundungan yang melibatkan anak perempuan di bawah umur terjadi di wilayah Tambora, Jakarta Barat, pada Jumat (11/4). Video yang merekam adanya aksi perundungan beredar di media sosial. Diduga, aksi perundungan itu dipicu masalah pria.
Ada tiga potongan video yang beredar. Video pertama menunjukkan pelaku menghina korban. Pada video lainnya terlihat wajah korban dipukuli hingga meringis kesakitan dan menangis.