3 Sandera Israel yang Kibarkan Bendera Putih Ditembak Mati Tentara Zionis

Kendaraan militer Israel beroperasi saat asap membubung di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, seperti yang terlihat dari Israel selatan, Rabu (6/12/2023). Foto: Athit Perawongmetha/REUTERS

Secara tidak sengaja Militer Israel membunuh tiga warga Israel yang ditawan Hamas di Shejaiya, Gaza City. Para tawanan padahal sudah mengibarkan bendera putih.

Pernyataan itu disampaikan oleh pejabat militer Israel pada Sabtu (16/12). Dia mengatakan, investigasi kejadian sudah diluncurkan.

Pejabat militer yang namanya dirahasiakan itu mengatakan, insiden terjadi di area pertempuran sengit Israel melawan Hamas.

Dia menjelaskan, wilayah tempat insiden pejuang Hamas kerap menggunakan pakaian sipil. Israel menduga Hamas memakai taktik tipuan.

Tentara Israel bekerja di dekat kendaraan militer selama operasi darat, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di lokasi yang disebut sebagai Gaza, Kamis (9/11/2023). Foto: Pasukan Pertahanan Israel/Handout via REUTERS

Saat penembakan terjadi, dari laporan yang diterima pejabat itu menjelaskan para tentara melihat sandera muncul puluhan meter dari hadapan mereka.

"Semua tanpa baju dan memegang tongkat dengan pakaian putih di atasnya. Tentara merasa terancam dan melepaskan tembakan," kata pejabat tersebut seperti dikutip dari Reuters.

"Mereka menyebut dirinya teroris, mereka (tentara) melepaskan tembakan dan dua orang langsung terbunuh," sambung dia.

Sandera ketiga sempat selamat dan hanya menderita luka. Sandera tersebut sempat berteriak dengan bahasa Ibrani demi meminta pertolongan.

"Komandan batalion memerintahkan menghentikan tembakan, tapi tetap ada letupan tembakan ke arah yang ketiga ia kemudian tewas," jelas pejabat itu.

Setelah diperiksa ketiga sandera teridentifikasi sebagai Yotam Haim dan Alon Shamriz yang diculik di Kibbutz Kfar. Sementara Samer Talalka diculik dari Kibbutz Nir Am.

Seluruhnya disandera Hamas pada 7 Oktober 2023.