Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
3 Sungai Meluap Rendam 15 Desa dan Jalan Pantura di Cirebon
24 Januari 2025 13:37 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sebanyak 15 desa di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terendam banjir sejak Kamis (23/1) malam akibat curah hujan tinggi yang mengakibatkan meluapnya beberapa sungai utama di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya, menjelaskan bahwa bencana ini menyebabkan 5.685 jiwa dari 3.280 kepala keluarga (KK) terdampak, khususnya di tujuh kecamatan wilayah timur Cirebon.
“Yang terendam banjir ada 15 desa di tujuh kecamatan wilayah timur Cirebon. Bencana ini disebabkan curah hujan tinggi dan meluapnya beberapa sungai,” ujarnya, Jumat (24/1/2025).
Jalan Pantura Cirebon Terendam
Menurut Deni, banjir disebabkan oleh meluapnya tiga sungai besar, yaitu Sungai Ciputih, Singaraja, dan Ciberes. Ketinggian air yang mencapai 60 cm di sejumlah titik merendam jalanan, termasuk ruas Jalan Pantura Cirebon.
“Banjir mulai menggenangi jalanan dan rumah warga sejak pukul 19.00 WIB. Di beberapa titik, air mencapai ketinggian 60 cm, dan itu merendam Jalan Pantura yang cukup vital,” katanya.
ADVERTISEMENT
Meskipun situasi sempat memburuk sejak malam hari, pada Jumat pagi (24/1), kondisi air mulai berangsur surut.
“Alhamdulillah, pagi ini air mulai surut, meski beberapa titik masih terendam, kami terus berupaya memastikan tidak ada warga yang terjebak,” tambah Deni.
Sejak banjir terjadi, BPBD bersama TNI, Polresta Cirebon, dan relawan telah melakukan evakuasi warga serta mendata dampak bencana.
Deni mengungkapkan, petugas BPBD juga mencatat kebutuhan mendesak warga, seperti makanan, pakaian hangat, selimut, dan logistik lainnya.
“Kami langsung melakukan penyisiran untuk evakuasi dan penanganan cepat. Kami berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan keselamatan masyarakat,” ungkapnya.
Di tengah situasi darurat ini, Deni juga mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana.
“Kami berharap masyarakat lebih waspada dan selalu mengikuti arahan petugas, karena cuaca ekstrem ini bisa terjadi kapan saja,” katanya.
ADVERTISEMENT
Normalisasi Sungai
Meski banjir melanda, hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa maupun pengungsi. Sebagai langkah pencegahan, BPBD telah merekomendasikan normalisasi sungai dan rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) untuk mengurangi potensi bencana serupa di masa mendatang.
“Normalisasi sungai dan rehabilitasi DAS menjadi langkah strategis yang harus dilakukan untuk mencegah banjir serupa terjadi di masa depan. Kami juga terus mengedukasi masyarakat agar lebih siap menghadapi bencana,” tutur Deni.
BPBD juga berharap agar langkah-langkah ini dapat memulihkan kondisi wilayah terdampak serta meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi potensi bencana lainnya selama musim hujan.