3 TKA China Tewas Diduga Keracunan Gas di Kalsel, Polisi Usut

15 Maret 2023 23:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China.  Foto: SYIFA YULINNAS/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China. Foto: SYIFA YULINNAS/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Tiga TKA asal China yang bekerja di PT Sumber Daya Energi (Qinfa Group), sebuah perusahaan tambang di Desa Magalau Hulu, Kecamatan Kelumpang Barat, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, tewas.
ADVERTISEMENT
Mereka bernama Jinxiang Yao (51), Xuecen Tiang (41), dan Lizie Day (45).
Diduga mereka tewas akibat keracunan gas saat bekerja di terowongan pada Senin (13/3) dini hari.
Polda Kalsel mengusut kasus ini. Polisi ingin mengetahui apakah ada unsur pidana atau tidak dalam kasus ini.
"Penyelidikan kita ambil alih dari Polres Kotabaru, sekarang tim sudah bertolak ke Kotabaru," kata Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Mochamad Rifa'i dikutip dari Antara, Rabu (15/3).
"Saksi yang secara langsung bersama-sama korban saat kejadian ada dua orang juga TKA China, keterangan keduanya kita dalami termasuk memeriksa pihak lainnya di perusahaan," tambah dia.
Rifai'i mengatakan, ketiga jenazah saat ini berada di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin. Namun jenazah belum diautopsi karena masih menunggu perwakilan dari otoritas China.
ADVERTISEMENT
"Perkara ini ditangani dengan hati-hati dan profesional karena menyangkut WNA, sehingga koordinasi juga dilakukan dengan pihak perwakilan China," ucap dia.
Ilustrasi mayat. Foto: Shutterstock
Lebih jauh, Rifai'i mengatakan, hasil keterangan sementara dari saksi, tiga TKA itu bekerja sebagai underground mining specialist dan project manager.
Mereka awalnya ditemukan lemas hingga pingsan di lokasi terowongan bawah tanah. Mereka sempat dibawa ke klinik Suaka Insan di Desa Magalau Hulu dan dinyatakan sudah meninggal dunia.
"Kemudian oleh pihak perusahaan jenazah kembali dibawa ke Rumah Sakit Husada Tanah Bumbu untuk memastikan kondisi korban yang memang telah tewas," ucap Rifai'i.