3 Warga Palestina Tewas Ditembak Mati Israel di Nablus, Tepi Barat

Tentara Israel melakukan penjagaan di sepanjang jalan di kota Huwara dekat Nablus di Tepi Barat, Senin (27/2/2023). Foto: Ronaldo Schemidt/AFP

Tiga warga Palestina tewas ditembak mati oleh pasukan Israel di Nablus, Tepi Barat. Insiden ini adalah kasus pembunuhan terbaru dalam lonjakan kekerasan di wilayah yang dijajah Israel itu sejak awal tahun lalu.

Dikutip dari AFP, hal tersebut dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Palestina pada Selasa (25/7). Namun, pihaknya belum dapat mengidentifikasi identitas para korban.

Juru bicara Kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeineh, dalam keterangannya mengatakan pembunuhan tiga warganya itu merupakan sebuah kejahatan perang.

"Kejahatan Israel tidak akan membuat rakyat kami bertekuk lutut, dan tidak akan memberikan keamanan dan stabilitas kepada siapa pun," kata Rudeineh.

Tentara Israel melakukan penjagaan di sepanjang jalan di kota Huwara dekat Nablus di Tepi Barat, Senin (27/2/2023). Foto: Ronaldo Schemidt/AFP

Terpisah, pasukan Israel juga mengkonfirmasi peristiwa itu. Mereka mengatakan, penembakan terjadi lantaran kedua korban diduga telah menembaki tentaranya dari sebuah kendaraan di daerah Nablus.

Pasukan Israel pun membalas tembakan mereka untuk 'menetralisir' mereka. Tidak disebutkan apakah pasukan Israel menderita korban jiwa dalam penembakan tersebut.

"Tentara menemukan tiga senapan M-16, sebuah pistol, selongsong peluru dan peralatan militer lainnya," bunyi pernyataan pasukan Israel.

Sejak awal tahun lalu, wilayah Nablus telah menyaksikan serangkaian serangan oleh warga Palestina terhadap target-target yang berkaitan dengan Israel. Ketegangan juga diperparah oleh kekerasan oleh pemukim ilegal Israel di Nablus terhadap rakyat Palestina.

Menurut data dari sumber resmi yang dihimpun dari kedua pihak, kekerasan akibat pendudukan Israel terhadap Palestina dalam tahun ini telah menewaskan sedikitnya 201 rakyat Palestina, 27 orang Israel, satu warga negara Ukraina, dan satu warga negara Italia.

Di pihak Palestina, korban termasuk tentara dan warga sipil. Sementara di pihak Israel, tiga di antaranya tergabung dalam minoritas Arab.