Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
3 WN Nigeria di Jakarta Ngaku Pegawai Bea Cukai, Tipu Korban Rp 234 Juta
21 Februari 2025 18:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Polisi menangkap 3 WN Nigeria di lokasi berbeda di Jakarta. Mereka ditangkap atas kasus pemerasan dengan mengaku sebagai pegawai Bea Cukai. Data korbannya diperoleh dari pencurian identitas.
ADVERTISEMENT
Tiga WN Nigeria itu berinisial OOP (40 tahun), ENC (41), OSS (35). Ada satu lagi warga Indonesia inisial UK (41). Korbannya berinisial AT, rugi Rp 234 juta.
"Pada 13 Desember 2024, terlapor mengaku sebagai pihak Bea Cukai menginformasikan ada paket dari London dan pelapor diminta untuk mentransfer sejumlah uang dengan alasan untuk membayar pajak, kemudian denda, biaya dokumen, dan biaya biaya cukai," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast di Mapolda Jawa Barat, Jumat (21/2).
Jules membeberkan, terungkapnya kasus ini berawal dari laporan korban AT. Saat itu, pelaku mendapat SMS dari para pelaku yang meminta sejumlah uang untuk membayar bayar hingga denda atas paket yang dibeli dari London.
ADVERTISEMENT
Pelaku mendapat nomor korban secara acak. Namun, polisi masih menyelidiki pengakuan tersebut.
Korban kemudian mengirimkan sejumlah uang kepada tersangka secara bertahap hingga total Rp 234.500.000. Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan mengidentifikasi keberadaan pelaku.
Atas perbuatan merugikan itu, para tersangka dinilai telah melanggar Pasal 51 Juncto Pasal 35 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 Tentang perubahan kedua atas Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2008 Tentang ITE Juncto Pasal 55 dan 56 KUHP.
"Ancaman hukuman penjaranya yaitu maksimal 12 tahun penjara dan atau denda paling banyak Rp 12 miliar," katanya.