3 WN Uzbekistan Terduga Teroris Kabur dan Serang Staf Imigrasi, 1 Petugas Tewas

11 April 2023 18:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
Ilustrasi Teroris Foto: Flickr / malatyahaber44
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Teroris Foto: Flickr / malatyahaber44
ADVERTISEMENT
Densus 88 Mabes Polri menangkap empat terduga teroris. Mereka merupakan WNA asal Uzbekistan. Mereka diduga terlibat dalam aktivitas terorisme melalui propaganda di media sosial.
ADVERTISEMENT
Namun, setelah dititipkan ke Kantor Imigrasi di Jakarta Utara, 3 terduga teroris itu kabur pada Senin (10/4). Hanya satu yang tak melarikan diri.
"Keempat WNA Uzbek tersebut titipkan di kantor imigrasi dalam rangka menunggu proses pendeportasian untuk kembali ke negara asalnya," ujar juru bicara Densus 88, Kombes Pol Aswin Siregar, Selasa (11/4).
Ia mengatakan, saat mencoba kabur, para pelaku menyerang petugas Imigrasi dan anggota Densus menggunakan pisau.
Penangkapan WN Uzbekistan tersangka teroris yang melarikan diri. Foto: Dok. Istimewa
"Melakukan penyerangan terhadap petugas Imigrasi dan anggota Densus yang bertugas di kantor tersebut dalam upayanya untuk melarikan diri atau untuk menyerang kemudian dalam rangka melarikan diri," sambungnya.
Dalam penyerangan tersebut, seorang petugas Imigrasi bernama Adi Widodo meninggal dunia. Sementara 2 petugas imigrasi serta 2 anggota Densus 88 terluka.
ADVERTISEMENT
"Tiga orang di antaranya berhasil melarikan diri dan satunya tetap atau tidak mau lari. Dari peristiwa ini menimbulkan korban jiwa dari petugas Imigrasi atas nama Bapak Adi Widodo, meninggal dunia," ujarnya.
Petugas mengevakuasi jenazah tersangka Bekhzod alias Zafar. Foto: Dok. Istimewa
Densus 88 kemudian mengejar pelaku yang kabur. Sekitar pukul 10.50 WIB, Senin (10/4), salah satu pelaku atas nama Mr OM berhasil ditangkap.
Pelaku lain berinisial BAB, ditemukan tewas usai nekat nyebur ke Kali Sunter. Jasadnya ditemukan sekitar pukul 14.40 WIB. Kemudian pada Senin (10/4) malamnya, satu pelaku lainnya yaitu RO ditangkap di gorong-gorong area kali Sunter.
Saat ini mereka telah diamankan dan dibawa ke Rutan Polda Metro Jaya.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan (tengah) memberikan keterangan kepada media terkait hasil sidang kode etik Bharada Richard Eliezer atau Bharada E di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (22/2/2023). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto

Awal Mula Kasus Terorisme 4 WN Uzbekistan

Karo Penmas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, empat WN Uzbekistan itu diduga terlibat dalam aktivitas terorisme melalui propaganda di media sosial. Selain itu, mereka merupakan bagian dari organisasi teror Internasional.
ADVERTISEMENT
"Terdapat beberapa aktivitas menonjol dari WNA tersebut yang dilakukan terutama oleh saudara BA alias JF yang terpantau aktif menyebarkan propaganda di berbagai platform medsos serta berupaya mencari orang-orang yang memiliki pemahaman yang sama dengannya di Indonesia dalam rangka melaksanakan aksi teror," kata Ramadhan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Selasa (4/4).
Berikut inisial dari 4 WN Uzbekistan itu:
Ramadhan menuturkan, empat WNA Uzbekistan ini melakukan perjalanan ke Indonesia dengan rute perjalanan Istanbul-Saudi transit-Malaysia dan tiba di Indonesia pada 29 Januari 2023.
"Dua dari empat WNA berangkat mendahului ke Indonesia pada 6 Februari 2023, sedangkan dua lainnya berangkat tiga minggu setelahnya yaitu tanggal 27 Februari 2023," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi dari pemerintah Uzbekistan, dan hasil penyelidikan menunjukkan tiga WNA atas nama BA, OMM dan MR merupakan bagian dari organisasi teror Internasional Katibat Tawhid Wal Jihad. Organisasi teror itu aktif beraktivitas di wilayah Timur Tengah khususnya Suriah.