30 Orang Utan di Sabah, Malaysia, Dites Swab Antigen

14 September 2021 2:57 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Orangutan Kalimantan menerima obat penawar anestesi dari dokter hewan dan teknisi, sebelum dilepaskan ke hutan lindung Bukit Batikap, di Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Foto: BOSF/Handout via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Orangutan Kalimantan menerima obat penawar anestesi dari dokter hewan dan teknisi, sebelum dilepaskan ke hutan lindung Bukit Batikap, di Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Foto: BOSF/Handout via REUTERS
ADVERTISEMENT
Pemeriksaan tes swab antigen COVID-19 dilakukan terhadap 30 ekor orang utan Kalimantan di Sabah, Malaysia. Ini merupakan pengetesan terkait infeksi virus corona pertama bagi hewan berambut merah ini khususnya di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Sejumlah dokter hewan dikerahkan untuk membantu proses tersebut pada Selasa (7/9). Tes itu dilakukan setelah seorang staf di pusat rehabilitasi dan margasatwa tersebut terpapar COVID-19.
"Pemeriksaan COVID-19 telah menjadi alat vital untuk membantu kita melalui pandemi ini, dan hal ini sama pentingnya dengan populasi orang utan," kata Sen Nathan, asisten direktur Departemen Satwa Liar Sabah, dikutip dari AFP, Selasa (14/9).
Seluruh orang utan tersebut telah dinyatakan negatif COVID-19. Walaupun demikian, pemantauan serta pengetesan akan dilakukan secara berkala demi menghindari penyebaran virus pada primata tersebut.
Virus ini memang telah terbukti dapat menyerang selain manusia. Baru-baru ini sebuah kebun binatang di Atlanta, Amerika Serikat, mengumumkan sejumlah gorila dinyatakan positif. Termasuk juga kucing domestik, anjing, dan juga musang dikabarkan terinfeksi corona.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Malaysia juga kini tengah berjuang mengendalikan laju penyebaran COVID-19 yang terbilang masih tinggi akibat terjangan varian Delta. Kasus konfirmasi harian yang dilaporkan beberapa hari terakhir ini cenderung konsisten berada di kisaran 19 ribu kasus.