300 CCTV Pendeteksi Wajah Disebar ke Seluruh Area GBK

18 Agustus 2018 19:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Tito Karnavian dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto meninjau area GBK jelang pembukaan Asian Games 2018. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Tito Karnavian dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto meninjau area GBK jelang pembukaan Asian Games 2018. (Foto: Reki Febrian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Polisi menempatkan setidaknya 300 CCTV di seluruh area Gelora Bung Karno (GBK) saat opening ceremony Asian Games 2018. Tak main-main, CCTV ini memilki kemampuan facial recognition (deteksi wajah) dan memiliki daya simpan 1 bulan lamanya.
ADVERTISEMENT
“Kita untuk digital security dicover sekitar 300 CCTV, dengan kemampuan facial recognitiop, artinya jika dia lewat dan terekam dengan cepat kami bisa tahu nama, pekerjaan, hingga alamat rumahnya,” kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian, saat menggelar Konferensi Pers di Media Center GBK, Senayan, pada Sabtu (18/8).
Selain 300 CCTV, polisi memiliki tambahan 300 CCTV lagi dari kekuatan gabungan Polda Metro Jaya. Dengan kemampuan dan teknologi yang sama. Lebih lagi, polisi juga telah memasukkan data para pelaku kejahatan di database mereka.
“Mohon maaf, pelaku kejahatan juga masuk di sana datanya, kalau ada pelaku kejahatan bisa langsung terekam,” ungkapnya.
Suasana keramaian pengunjung di pintu kaldron GBK, Sabtu (18/8/2018). (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana keramaian pengunjung di pintu kaldron GBK, Sabtu (18/8/2018). (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
Tak hanya dari unsur TNI dan Polri, total sebanyak 8.107 personel juga terlibat pengamanan terdiri dari Satpol PP, Pemadam Kebakaran hingga Ambulans. Polri akan bertanggung jawab terhadap pengamanan gelaran opening ceremony. Kecuali pengamanan Ring 1, yang menjadi tanggung jawab TNI.
ADVERTISEMENT
“Kami juga memiliki tim kontingensi gabungan, yang diwajibkan dengan cepat menangani krisis. Saya tak bisa bilang mereka ditempatkan di mana, namun mereka standby dan mampu melakukan tugas antiteror,” pungkas Tito.