31 Bayi Baru Lahir yang Kritis di RS Gaza Berhasil Dievakuasi ke Mesir

20 November 2023 10:23 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Staf medis merawat bayi Palestina yang lahir prematur yang dibawa dari Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza ke rumah sakit di Rafah, Jalur Gaza, Minggu (19/11/2023). Foto: Hatem Ali/AP PHOTO
zoom-in-whitePerbesar
Staf medis merawat bayi Palestina yang lahir prematur yang dibawa dari Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza ke rumah sakit di Rafah, Jalur Gaza, Minggu (19/11/2023). Foto: Hatem Ali/AP PHOTO
ADVERTISEMENT
Sebanyak 31 bayi baru lahir di rumah sakit Al-Shifa Gaza berhasil dipindahkan dengan selamat ke Mesir pada Minggu (19/11). RS Al-Shifa menjadi salah satu sasaran Israel lantaran dicurigai dipakai oleh Hamas.
ADVERTISEMENT
Informasi direktur rumah sakit di Gaza, Mohamed Zaqout, puluhan bayi yang dibawa ke Mesir seluruhnya dalam kondisi kritis. Kini, mereka menerima perawatan di Rafah, Mesir.
"Dalam beberapa kasus mereka menderita dehidrasi, hipotermia dan sepsis," ucap Zaqout seperti dikutip dari Associated Press.
Dia menambahkan tidak seluruh bayi baru lahir yang kritis berhasil dibawa ke Mesir. Sebanyak empat bayi meninggal dunia dua hari sebelum evakuasi.
Puluhan bayi baru lahir itu dirawat di RS yang mengalami pemadaman energi dan kekurangan obat-obatan. Itu disebabkan blokade Israel terhadap BBM dan bantuan masuk ke Gaza.
Tim dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini berhasil masuk ke Al-Shifa. Laporan mereka beberapa pasien diamputasi, sampai menderita luka bakar serta trauma.
ADVERTISEMENT
Rencana untuk membawa pasien dengan kondisi kritis diharapkan terwujud beberapa hari ke depan.

Terowongan Bawah Tanah

Serangan Israel ke sekitar Al-Shifa dikecam dunia. Tapi, Israel bersikeras dengan dugaan bahwa Al-Shifa dipakai Hamas untuk tujuan serangan.
Israel bahkan menyatakan menemukan bukti terdapat terowongan bawah tanah tepat di bawah Al-Shifa. Terowongan itu berisi beberapa lubang yang dipakai oleh sniper Hamas.
Sayangnya pernyataan Israel belum bisa diverifikasi secara independen kebenarannya. Hamas juga membantah memakai RS untuk tujuan serangan.