Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
5 Ramadhan 1446 HRabu, 05 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Tim gabungan masih terus melakukan evakuasi korban banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Luwu Utara , Sulawesi Selatan. Berdasarkan data terbaru dari BNPB, Minggu (19/7), tercatat ada 36 orang yang tewas dan 48 orang lainnya belum ditemukan.
ADVERTISEMENT
"Dari data yang diterima BNPB jumlah korban jiwa mencapai 36 orang, 58 orang luka-luka dan 48 orang masih belum ditemukan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi BNPB Raditya Jati di BNPB, Jakarta Timur, Minggu (19/7).
Dari jumlah tersebut, BNPB juga mencatat ada 14 ribu warga yang terdampak. Saat ini pihak BPBD dan Pusdapolps tengah mengelompokkan para korban terdampak agar memudahkan proses identifikasi.
"Terdampak ada 14.483 orang. Kita juga sudah dapatkan data dari BPBD dan Pusdalops bahwa kelompok rentan sudah teridentifikasi. Ini akan memudahkan bagi tim yang melakukan bantuan logistik dan seterusnya terlaksana dengan baik," ungkap Raditya.
Akibat bencana ini, pihak BNPB pun meminta Bupati Luwu Utara untuk menetapkan status tanggap darurat. Status tersebut, kata Raditya, akan berlaku selama 30 hari.
ADVERTISEMENT
"Upaya penanganan dari Bupati Luwu Utara tetapkan tanggap darurat selama 30 hari terhitung 14 Juli," tutupnya.
Banjir bandang di Luwu Utara terjadi pada Senin (13/7). Bencana itu melumpuhkan akses keluar masuk wilayah Luwu Utara melalui darat khususnya jalan nasional Palopo-Massamba yang tertimbun lumpur dengan ketebalan hingga 2 meter.
Saat ini sejumlah akses jalan sudah bisa dilalui setelah dilakukan pembersihan menggunakan alat berat.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )