4 Bocah Gunungkidul Ditinggal Ibu Kandung, Kini Dirawat Bon Ali Sang Polisi

4 Januari 2025 16:59 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangkapan layar video Ipda Ali Nur Suwandi bersama empat bocah asuhannya di Gunungkidul. Dok: Bon Ali
zoom-in-whitePerbesar
Tangkapan layar video Ipda Ali Nur Suwandi bersama empat bocah asuhannya di Gunungkidul. Dok: Bon Ali
ADVERTISEMENT
Sebuah video yang menampilkan Ipda Ali Nur Suwandi, Panit PJR Patuk Ditlantas Polda DIY, menjemput empat bocah di Kapanewon Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, menarik simpati banyak orang di media sosial.
ADVERTISEMENT
Keempat bocah itu ditinggal pergi ibu kandungnya bertahun-tahun.
Selama setahun terakhir keempatnya dirawat di Yayasan Rumah Singgah Bumi Damai milik Ali di Kotagede, Kota Yogyakarta.

Baju bocah compang-camping

"Dahulu (2024) kan saya bakti sosial, ya memang kegiatan saya sambil patroli sambil jalan. Saya berhenti di warung lihat bocah-bocah ini anak siapa, lalu ada orang cerita itu bocah-bocah ditinggal ibunya lima tahun terus tidak terurus," kata Ali membuka cerita melalui sambungan telepon, Sabtu (4/1).
Bon Ali sapaan akrab Ali menjelaskan saat pertama bertemu setahun lalu, kondisi keempat bocah itu memprihatinkan. Bajunya compang-camping dan tampak tak terawat.
Tangkapan layar video Ipda Ali Nur Suwandi bersama empat bocah asuhannya di Gunungkidul. Dok: Bon Ali
Bon Ali lalu menghampiri keempatnya, menanyakan rumahnya. Selang beberapa hari Bon Ali berbicara kepada bapak keempat bocah ini, hendak merawat keempatnya di yayasannya.
ADVERTISEMENT
Bapak keempat anak ini kerja serabutan. Secara ekonomi dan waktu tidak bisa memenuhi kebutuhan keempat anaknya.
"Yang video viral itu, bocah itu kan sudah setahun di tempat saya, kemarin pas mudik libur sekolah terus saya menjemput. Pas libur saya kan tetap mengecek kan di rumah, bapaknya kerjanya serabutan, kadang makan kadang tidak. Saya datangi saya bawakan sembako," jelas Bon Ali.
Keempat bocah bersaudara ini masing-masing perempuan berusia 11 tahun, 7 tahun, dan 5 tahun. Sementara satu bocah adalah laki-laki berusia 6 tahun.

Dirawat di Yayasan

Tangkapan layar video Ipda Ali Nur Suwandi bersama empat bocah asuhannya di Gunungkidul. Dok: Bon Ali
Selama satu tahun dirawat di Yayasan Rumah Singgah Bumi Damai, keempatnya juga mendapatkan pendidikan yang baik. Mereka bersekolah di Kotagede, Yogyakarta.
"Tak sekolah kan. Sekarang alhamdulilah di sini semakin membaik kondisinya. Teman-temannya banyak. Semua tercukupi, makan tiga hari cukup, untuk istirahat cukup. Berpakaian pun semuanya rapi dan kita rawat. Selayaknya dia anak orang yang mampu kalau di yayasan," kata Ali.
ADVERTISEMENT
"Mandi dimandikan. Kalau sekolah diantar," terangnya.
Ini berbeda dengan sebelum keempatnya di yayasan di mana keempatnya sering tak mandi dan tidak makan secara teratur.

Tak Putus dengan Keluarga

Yayasan Rumah Singgah Bumi Damai ini telah ada sejak 2008. Kini ada 110 anak yang dirawat di sana dari usia 2 tahun sampai mahasiswa. Mereka yang dirawat adalah anak yatim, telantar, hingga anak-anak napiter maupun eks napiter.
Para anak-anak ini dirawat oleh 25 orang pengurus di yayasan. Termasuk anak asuh yang sudah dewasa juga turut merawat adik-adiknya.
Bripka Bon Ali atau Ali Nur Suwandi anggota Propam Polda DIY, salah satu sosok polisi jujur yang disebut Kapolri tengah bersama anak-anak asuhnya di Yayasan Rumah Singgah Bumi Damai, Kotagede Yogyakarta, Jumat (5/11/2021). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Bon Ali mengatakan dirinya tak ingin anak asuhnya terputus hubungan dengan keluarga. Maka ketika libur sekolah, anak-anak yang masih punya keluarga diajak liburan ke kampung asal.
ADVERTISEMENT
"Itu program saya seperti itu, harapan saya si anak tetap ada ikatan. Kalau tidak punya bapak ibu, mungkin punya pakde ya pulang ke rumah pakdenya. Supaya ke depan tetap ada rasa itu saudaranya. Kalau punya ibu atau bapak biar pendekatannya tetap ada," katanya.
Ada anak-anak yang sebenarnya tak ingin liburan dengan pulang tetapi Bon Ali tetap mengagendakan. Ini penting, supaya kelak setelah mereka dewasa tetap tak lupa dari mana mereka berasal dan keluarganya.
"Kecuali yang benar-benar tak punya rumah orang tuanya sudah tidak memperhatikan anaknya," jelasnya.

Harapan Bon Ali

Bripka Bon Ali atau Ali Nur Suwandi anggota Propam Polda DIY, salah satu sosok polisi jujur yang disebut Kapolri tengah bersama anak-anak asuhnya di Yayasan Rumah Singgah Bumi Damai, Kotagede Yogyakarta, Jumat (5/11/2021). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Di sisi lain, Bon Ali berharap agar stakeholder terkait bersama-sama saling bahu membahu merawat para anak-anak yang kurang beruntung ini.
"Saya sebagai pengasuh tidak mampu dengan sempurna. Saya mengharapkan ada kebersamaan siapa pun boleh saling membantu anak-anak asuh di yayasan," kata Bon Ali.
ADVERTISEMENT
Bon Ali pun mengaku aksi sosialnya ini bukan tanpa rintangan. Salah satu contohnya adalah kapasitas gedung di yayasan.
"Saat ini delapan gedung yang lima masih kontrak, tiga sudah milik kita sendiri. Harapan kita ada siapa tahu ada pemerintah bareng-bareng memberikan tempat karena ini semakin lama yang (anak) yang masuk ke yayasan ini kan terus ada. Setiap hari ada yang masuk," ujarnya.
ADVERTISEMENT