Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.0
4 Bulan Menipu Pakai Video Deepfake Prabowo, Pria Lampung Ini Raup Rp 30 Juta
23 Januari 2025 16:14 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pria asal Lampung berinisial AMA (29) ditangkap Dittipidsiber Bareskrim Polri imbas perbuatannya menipu masyarakat menggunakan teknologi deepfake AI video pejabat negara.
ADVERTISEMENT
Ada wajah Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka, yang dijadikan alat untuk menipu masyarakat.
Polisi mengungkap, AMA telah menipu masyarakat dengan video deepfake sejak 2020. Meski tak dirinci berapa uang yang ia raup dari kejahatan ini, namun selama 4 bulan terakhir ia bisa meraup uang hingga Rp 30 juta.
“Tersangka mengakui telah melakukan kegiatan penipuan tersebut sejak tahun 2020 dengan konten-konten yang disebarkan berupa video deepfake pejabat negara dan sejumlah public figure ternama di Indonesia dengan total keuntungan yang diterima kurang lebih sebesar Rp 30 juta selama 4 bulan terakhir,” ujar Dittipidsiber Polri, Brigjen Himawan Bayu Aji di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (23/1).
AMA ditangkap di kediamannya, di Lampung Tengah, Provinsi Lampung pada 16 Januari lalu. Statusnya kini adalah tersangka.
ADVERTISEMENT
Adapun video yang diedit oleh AMA berisi para pejabat negara mengumumkan pemberian bantuan kepada masyarakat. AMA mencantumkan nomor teleponnya untuk dihubungi korban yang tertarik menerima bantuan.
“Dengan harapan menarik masyarakat untuk menghubungi tersangka yang kemudian diarahkan oleh tersangka untuk mengisi pendaftaran penerima bantuan dan setelah itu korban diminta untuk mentransfer sejumlah uang,” jelas Himawan.
“Dengan alasan biaya administrasi, korban atau masyarakat yang telah membayar biaya administrasi dijanjikan pencairan dana oleh tersangka sehingga korban percaya untuk kembali mentransfer sejumlah uang yang sebenarnya dana bantuan tersebut tidak pernah ada,” sambungnya.
Sudah ada 11 orang korban yang teridentifikasi oleh Dittipidsiber Bareskrim Polri. Mereka tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Kini, polisi tengah memburu seseorang berinisial FA yang merupakan rekan kerja AMA.
ADVERTISEMENT
“Tersangka tidak bekerja sendiri, kegiatan ini merupakan sindikat di mana tersangka dibantu oleh seseorang dengan inisial FA yang saat ini itu sudah kita taruh sebagai DPO yang bertugas menyiapkan video deepfake atau yang mengedit tersebut,” ujar Himawan.