Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
4 Hal Konyol dalam Arsip Rahasia AS yang Diungkap ke Publik
23 Oktober 2017 17:41 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
ADVERTISEMENT
Demi asas keterbukaan, Amerika Serikat membuka arsip rahasia. Kebijakan ini muncul dari Executive Order Presiden Barack Obama tahun 2009. Pemerintah AS menyerahkan arsip-arsip lawasnya untuk dideklasifikasi. CIA juga ikut menerbitkan dokumen rahasia mereka setebal 13 juta halaman pada tahun 2017. Terakhir, dokumen rahasia Kedutaan AS di Jakarta dalam rentang waktu 1964-1966 di tengah kobaran pembantaian massal Tragedi 1965 dirilis ke publik.
ADVERTISEMENT
Dokumen ini cenderung menggoyang sejarah yang sudah mapan. Sebanyak 29 dokumen setebal 30 ribu halaman ini mengungkap apa yang terjadi dalam Tragedi 1965. Dalam pengamatan Kedutaan AS, Soeharto yang saat itu menjabat sebagai Panglima KOSTRAD disebut-sebut mendukung dan memerintahkan pembunuhan massal terhadap orang-orang yang diduga merupakan antek-antek PKI.
Aksi anti-PKI ini tersebar di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi dengan dukungan militer dan organisasi masyarakat. Dalam kurun waktu Oktober 1965 hingga Maret 1966, telah terjadi pembunuhan massal terhadap sekitar 100 ribu orang dan pemenjaraan terhadap jutaan orang yang diduga terlibat PKI. Begitulah data yang diungkapkan.
Bukan hanya kasus 1965, sebelumnya, kasus-kasus yang menjadi borok masa lalu seperti Perang Dingin dengan Blok Timur, Perang Vietnam, hingga Perang Kashmir dengan santai diungkap ke publik. Bahkan kasus-kasus sensitif yang amat memalukan tetap diangkat ke publik. Berikut catatan kumparan (kumparan.com):
ADVERTISEMENT
1. Senjata Bom Kucing
Angkatan perang terkuat di dunia saat ini memiliki masa lalu yang memalukan. Selain pelanggaran HAM AS atas penggunaan senjata nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, AS disinyalir menggunakan senjata yang tidak biasa digunakan bahkan dalam keadaan perang sekalipun.
Sebuah deklasifikasi dokumen menyebutkan AS merencanakan operasi jahat ketika menghadapi Jerman di tanah Eropa. Dalam percakapan rahasia, pakar mikrobiologi AS, Paul Fildes, mengungkapkan bahwa Angkatan Bersenjata saat itu sudah mempersiapkan cetak biru senjata biologis dengana nama “N”. Senjata itu disebut memiliki kandungan virus anthrax yang begitu mematikan.
Yang paling konyol adalah bagaimana AS juga mempersiapkan senjata lain; bom kucing. Saat itu, militer AS beranggapan bahwa kucing dapat membantu mereka memenangkan “perang melawan fasisme” sebagai perantara bom. Rencananya, kucing yang tubuhnya diikat oleh bom akan dilempar dengan parasut ke tengah laut. Militer AS akan memanfaatkan insting ketakutan kucing terhadap air dan berharap bahwa bom akan mampu menjangkau target objek militer Nazi Jerman tanpa diketahui.
ADVERTISEMENT
2. Kehidupan UFO dan Area 51
AS disebut memiliki sebuah area khusus yang menjadi tempat penelitian UFO. Suatu komplek penelitian tertutup di Nevada yang dikenal dengan sebutan Area 51 menunjukkan bahwa AS tengah menyembunyikan sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan di luar angkasa.
Pada tahun 1998, AS mengakui keberadaan area 51. Tapi setelah mengalami penyuntingan, pembukaan dokumen rahasia CIA terkait area 51 baru benar-benar dibuka pada tahun 2013 setelah diserahkan kepada George Washington University.
Dokumen itu memutarbalikkan anggapan bahwa pangkalan udara tersebut adalah tempat pusat studi alien dan UFO. Tempat tersebut merupakan lokasi penelitian dan uji coba pesawat pengintai U-2 yang mulai dikembangkan tahun 1955. Di tahun yang sama, Presiden Dwight Eissenhower mengesahkan pengambilalihan tanah di Nevada guna menjadi pusat pengembangan bagi Angkatan Udara dan Lockheed.
ADVERTISEMENT
Dokumen CIA ini mengakui bahwa Area 51 selalu dikaitkan dengan UFO. Tapi dokumen AS menolak keras anggapan bahwa di tempat tersebut disebut sebagai tempar interaksi UFO dan militer AS.
3. CIA terlibat peredaran kokain
Sebuah dokumen deklasifikasi mengungkapkan bahwa CIA terlibat dalam arus perdagangan kokain dalam jumlah besar dengan target pasar Los Angeles guna menunjang aktivitas militer mereka di Nikaragua melawan Sandinista pada pertengahan tahun 80-an.
CIA membantu proses penyelundupan kokain ke wilayah AS tanpa sepengetahuan pejabat tinggi pemerintahan AS. Anggota CIA bekerja sama dengan kartel narkoba dan mendistribusikannya ke kelompok kriminal di Los Angeles. Kegiatan tersembunyi itu bertujuan untuk menyuap Kongres AS agar mau mendorong kebijakan bantuan operasi di Nikaragua.
ADVERTISEMENT
Aktivitas itu bertahan hanya sebentar karena berhasil diungkap melalui investigasi internal tahun 1986. Sayangnya, proses investigasi tersebut tidak diungkap ke publik dan baru terungkap lewat karya jurnalistik berjudul Dark Alliance yang terbit di harian San Jose Mercury News pada Agustus 1996. Laporan tersebut memicu perdebatan terkait validitas informasi yang dipaparkan.
Arsip rahasia yang ditulis pada kurun waktu Juli-Agustus 1985 menjadi titik terang terkait kasus ini. Dalam arsip disebutkan bahwa CIA melakukan pembiaran terhadap aktivitas perdagangan narkoba bawah tanah.
4. Memercayai Sai Baba di India.
Sathya Sai Baba pernah menggemparkan dunia karena klaim sepihaknya yang membuat dirinya seolah-seolah nabi baru. Pria kribo yang identik dengan jubah oranye ini disebut memiliki kemampuan magis yang membuatnya diikuti banyak pengikut.
ADVERTISEMENT
Ketika isu mulai muncul 90-an, tren Sai Baba di India masuk radar pengawasan CIA. Saat itu, CIA menyebut Sai Baba sebagai guru spiritual yang mampu melahirkan “agama baru yang populer dan mendunia”.
CIA mencatat kesaktian Sai Baba yang mampu melakukan aksi magis mengeluarkan emas dan makanan dari tangan. Sai Baba disebut memiliki ajaran yang begitu diyakini oleh pengikutnya.
Meski demikian, CIA juga menyebut fenomena Sai Baba perlu ditindaklanjuti lebih lanjut dan dibuktikan secara saintifik. “Klaim tersebut belum teruji secara saintifik dan perlu melalui proses verifikasi laboratorium. Walau paradigma keilmuan pasti menolak kemampuan magis macam itu” tulis CIA. Tapi, laporan tersebut dianggap tetap masuk akal di kalangan rohaniawan Hindu, dan pengaruhnya yang diterima luas menjadi penting bagi kepentingan AS di India.
ADVERTISEMENT