4 Nama yang Sempat Diseret ke Pengadilan karena Kasus Pembunuhan Munir

7 September 2020 12:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang aktivis menggunakan topeng wajah Munir saat sebagai peringatan 14 tahun kematian Munir, Kamis (06/09/2018). Foto: Faisal Rahman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Seorang aktivis menggunakan topeng wajah Munir saat sebagai peringatan 14 tahun kematian Munir, Kamis (06/09/2018). Foto: Faisal Rahman/kumparan
ADVERTISEMENT
Kematian Munir Said Thalib genap 16 tahun. Pejuang HAM itu tewas di udara lantaran racun 465 miligram zat arsenik yang berada di dalam tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Racun itu dicampur ke dalam jus jeruk yang ia minum saat bertukar kursi dengan Pollycarpus di kelas bisnis. Laporan lain menyebutkan, Munir sudah diracun di kedai kopi saat ia transit di Bandara Changi, Singapura, namun baru bereaksi saat di pesawat.
Dalang pembunuhan masih belum terungkap. Dokumen Tim Pencari Fakta (TPF) belum diumumkan, bahkan ada dugaan dokumen itu hilang. Sejauh ini, baru ada nama-nama yang terseret dalam pusaran kasus Munir.
Poster Munir dalam aksi Kamisan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Pollycarpus Budihari Priyanto merupakan eks pilot senior Garuda Indonesia. Polly yang satu pesawat dengan Munir mengaku ikut terbang lantaran maskapai memerlukan kru tambahan.
Kepada Munir, Polly yang duduk di kelas bisnis, menawarkan Munir untuk bertukar kursi. Setelah Munir berpindah ke kelas bisnis, ia ditawari pramugari menikmati welcome drink; jus jeruk dan wine. Munir memilih jus jeruk. Setelah itu, Munir sekarat, diare dan muntah-muntah hingga meninggal di pesawat dua jam sebelum mendarat di Amsterdam.
Eks pilot Garuda pembunuh Munir, Pollycarpus Budihari Priyanto. Foto: ANTARA
Laporan lainnya adalah Munir sudah dalam keadaan diracun saat ia transit di Singapura. Saat menunggu jadwal pesawat di kedai kopi ruang tunggu bandara, ia bertemu Pollycarpus. Di sana, Polly membawakan Munir kopi.
ADVERTISEMENT
Tuntutan awal Pollycarpus adalah seumur hidup. Setelah melalui lika-liku kasasi, Polly akhirnya divonis 14 tahun penjara oleh MA. Namun, masa penahanan Polly hanya 8 tahun. Ia dinyatakan bebas bersyarat pada 2014, dan bebas murni pada Agustus 2018.
Saat kasus Munir berjalan, Muchdi sedang menjabat sebagai Deputi V Badan Intelijen Negara (BIN). Muchdi sempat ditetapkan sebagai tersangka dan dikenakan pasal 340 KUHP mengenai pembunuhan berencana.
Muchdi disebut-sebut sebagai otak pembunuhan Munir. Berdasarkan temuan TPF, terdapat 16 kali komunikasi antara Muchdi dengan Polly. Saat bersaksi di persidangan, keduanya sudah membantah.
Muchdi Purwoprandjono. Foto: AFP/ADEK BERRY
Dikutip dari "Kisah Seru Penculikan Aktivis Tim Mawar Seri III", Ketua Tim Jaksa, Cirus Sinaga, menilai motif Muchdi ingin melenyapkan Munir lantaran Muchdi sakit hati dicopot dari jabatannya di Kopassus. Saat itu, Munir mempersoalkan dugaan peran Kopassus dalam kasus penculikan aktivis.
ADVERTISEMENT
Melalui putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 31 Desember 2008, Muchdi dinyatakan bebas murni dari seluruh dakwaan jaksa. Hakim menilai seluruh dugaan, termasuk bukti percakapan, tidak bisa dijadikan bukti.
Indra Setiawan adalah eks Direktur Utama Garuda Indonesia yang berkomplot dengan pembunuh Munir. Dalam dakwaan yang dilansir Antara, Indra, pada Juli 2004, juga sempat bertemu Pollycarpus di sebuah restoran.
Pada pertemuan itu, Polly menyerahkan surat yang diklaim dari BIN. Isinya, menugaskan Pollycarpus sebagai staf aviation security dengan alasan Garuda perlu meningkatkan keamanan. Maka dari itu, Polly bisa berada dalam satu pesawat yang sama dengan Munir, GA-974, rute Amsterdam pada 7 September 2004 lalu.
Masih dilansir Antara, Indra membantah surat tersebut untuk misi membunuh Munir. Indra mengaku penugasan Polly hanya sebatas peningkatan keamanan dan kerja sama antara Garuda sebagai BUMN dengan BIN. As'ad Said Ali, eks Wakil Kepala BIN yang disebut-sebut meneken surat, juga telah membantah.
ADVERTISEMENT
Atas perbuatannya, Indra divonis 1 tahun penjara, lebih ringan dibanding tuntutan jaksa sebanyak 1,5 tahun. Indra sudah bebas.
Munir Said Thalib Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
Munir Said Thalib Foto: Wikipedia
Eks Sekretaris Chief Pilot Airbus Garuda, Rohainil Aini, ikut terlibat dalam pusaran pembunuhan Munir. Rohaini menyalahgunakan jabatannya untuk membantu Polly bisa satu pesawat dengan Munir.
Awalnya, Rohainil divonis bebas. Namun di tingkat MA, Rohainil dinyatakan bersalah lantaran Hakim Artidjo Alkostar menilai tugas Rohainil hanya sebatas mengubah jadwal penerbangan, tak bisa mengatur orang pindah pesawat.
Tanpa adanya Nota Perubahan dari Rohaini, Polly tak bisa terbang ke Singapura bersama Munir.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
***