4 Anak Tertimbun Longsor di Sukabumi: 2 Meninggal, 2 Lainnya Masih Dicari

6 Desember 2024 2:19 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bencana tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/12). Foto: ANTARA/Aditia Aulia Rohman
zoom-in-whitePerbesar
Bencana tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/12). Foto: ANTARA/Aditia Aulia Rohman
ADVERTISEMENT
Bencana tanah longsor turut terjadi di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tepatnya di Kampung Cisarakan pada Rabu (4/12). Di salah satu titik bencana di Desa Loji, longsor menimbun sebuah rumah yang diisi satu keluarga.
ADVERTISEMENT
Ada lima orang yang tinggal di rumah tersebut. Empat orang di antaranya anak-anak. Mereka yang menjadi korban tertimbun longsor.
"Korban tertimbun longsor yang seluruhnya merupakan anak-anak. Longsor itu terjadi sekitar pukul 04.00 WIB," kata Camat Simpenan R. Ade Akhsan Bratadiredja, Kamis (5/12) dikutip dari Antara.
Menurut Ade, korban yang sudah ditemukan yakni Aden Dafa dan Ade Wahyu. Aden ditemukan dalam kondisi kritis karena tertimpa lemari pakaian. Namun sayang, nyawanya tidak berhasil diselamatkan dan meninggal dunia saat hendak dibawa ke rumah sakit.
Sementara Ade Wahyu ditemukan meninggal dunia di lokasi kejadian pada Kamis. Kemudian untuk dua anak lainnya yakni Elma Ayunda dan Siti Hamidah, hingga kini masih dalam proses pencarian tim SAR gabungan yang melibatkan BPBD Kabupaten Sukabumi, relawan, Basarnas, TNI, Polri dan masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Dalam laporan Antara, tidak dirinci kondisi satu orang lainnya yang tinggal di rumah tersebut. Termasuk identitasnya.
Sejumlah warga menyaksikan dampak banjir bandang di Kampung Cieurih, Desa Datarnangka, Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (5/12/2024). Foto: Iman/ANTARA FOTO
Pencarian korban terkendala dengan kondisi cuaca dan medan yang berat, sehingga tim yang tengah melakukan pencarian harus waspada karena khawatir terjadi longsor susulan.
Meskipun kecil kemungkinannya, tim penolong berharap dapat menemukan korban dalam kondisi selamat.
"Kami tetap berikhtiar dan berserah diri kepada Allah SWT, apa pun kondisinya para korban harus ditemukan," ucap Ade.
Ade mengatakan, untuk memobilisasi kendaraan berat terkendala oleh akses jalan menuju lokasi dari Jalan Raya Bagbagan hingga Kiaradua tidak bisa dilalui kendaraan akibat longsor.
Maka dari itu, pihaknya berkoordinasi dengan instansi lainnya serta relawan dalam upaya mempercepat normalisasi jalan dan pencarian korban. Diharapkan setelah tanggap darurat bencana ada solusi jangka panjang, termasuk relokasi warga ke tempat yang lebih aman.
ADVERTISEMENT