4 OTT KPK Jelang Hari Antikorupsi 9 Desember

5 Desember 2020 15:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung baru KPK di Kuningan, Jakarta. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gedung baru KPK di Kuningan, Jakarta. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
KPK menggencarkan penindakan di akhir tahun. Tak lebih dari dua pekan, dari akhir November hingga awal Desember, komisi antirasuah ini melakukan operasi tangkap tangan (OTT) sebanyak 4 kali.
ADVERTISEMENT
Rangkaian OTT KPK dimulai dari OTT eks Menteri KP Edhy Prabowo pada (25/11) dini hari, kemudian dilanjutkan dengan penangkapan Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna 2 hari kemudian.
Hanya dalam hitungan hari, tepatnya pada (3/12), KPK kembali melakukan OTT. Kali ini menimpa Bupati Banggai Laut. Yang teranyar, hari ini, KPK menangkap pejabat Kemensos terkait penyelewengan bansos COVID-19.
Entah terkait atau tidak, KPK seakan gencar melakukan penangkapan jelang peringatan Hari Antikorupsi Sedunia yang jatuh pada 9 Desember mendatang. Tiap tahun, pada 9 Desember KPK pasti menggelar peringatan Hari Antikorupsi Sedunia. Di tahun-tahun sebelumnya, acara ini biasanya dihadiri oleh pemerintah, mulai dari Presiden Jokowi atau menteri terkait.
Sebelum rentetan penangkapan tersebut, KPK nyatanya absen menggelar OTT selama 4 bulan.
ADVERTISEMENT
Berikut 4 kasus OTT yang dilakukan KPK hanya dalam waktu dua pekan.
1. OTT Edhy Prabowo
Konferensi pers terkait OTT Menteri KP Edhy Prabowo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (25/11). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
KPK menangkap Menteri KKP Edhy Prabowo, Rabu (25/11) dini hari di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. Edhy ditangkap usai tiba dari Hawaii, AS, bersama 16 orang lain.
Berdasarkan hasil gelar perkara, Edhy ditetapkan sebagai tersangka bersama 6 orang lain. Ia diduga menerima suap miliaran rupiah terkait suap penetapan eksportir benih lobster.
7 orang yang ditetapkan menjadi tersangka Edhy Prabowo, Stafsus Menteri KP Safri, Stafsus Menteri KP Andreau Pribadi Misanta. Kemudian, Siswadi selaku Pengurus PT Aero Citra Kargo (PT ACK), Ainul Faqih yang merupakan staf istri Edhy Prabowo dan Amiril Mukminin. Terakhir, Suharjito yang merupakan Direktur PT Dua Putra Perkasa.
ADVERTISEMENT
2. OTT Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna
Ketua KPK Firli Bahuri dalam konferensi pers penetapan tersangka Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna, di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (28/11). Foto: Humas KPK
KPK menangkap Ajay Muhammad Priatna pada Jumat (27/11). Ajay ditangkap diduga terkait suap izin pengembangan pembangunan RS Kasih Bunda Cimahi. Ia diduga dijanjikan Rp 3,2 miliar oleh Komisaris Rumah Sakit Bunda Kasih, Hutama Yonathan. KPK kemudian menetapkan Ajay dan Yonathan sebagai tersangka.
3. OTT Bupati Banggai Laut, Wenny Bukamo
Bupati Banggai Laut Wenny Bukamo. Foto: Dok. Istimewa
KPK menangkap Wenny pada Kamis (3/12) siang. Ia ditangkap bersama 5 orang lain di antaranya tim sukses di Pilkada dan kontraktor. Wenny merupakan calon petahana Pilkada Banggai Laut. Ia maju bersama dengan Ridaya Laodengkowe.
Dalam OTT itu, KPK mengamankan uang senilai Rp 1 miliar yang ditaruh di 2 kardus. Diduga, uang tersebut untuk mendanai kampanye pemenangan Pilkada.
ADVERTISEMENT
KPK menangkap pejabat Kemensos dalam OTT yang berlangsung Jumat (4/12) malam hingga Sabtu (5/12) dini hari. Pejabat Kemensos itu ditangkap bersama beberapa orang lain.
Ketua KPK, Firli Bahuri mengatakan OTT Pejabat Kemensos ini terkait dugaan penerimaan suap dari para vendor bansos corona.
"Dugaan korupsi PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) telah menerima hadiah dari para vendor PBJ (pengadaan barang dan jasa) bansos di Kemensos RI dalam penanganan pandemi COVID-19," ucap Firli.
Namun, hingga saat ini KPK belum mengungkap identitas pejabat Kemensos yang ditangkap.