4 Pelaku Vandalisme Underpass Tanah Abang Tak Akan Dikeluarkan Sekolah

4 Februari 2020 16:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Coretan di dinding underpass Tanah Abang. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Coretan di dinding underpass Tanah Abang. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
Pelaku vandalisme di underpass Tanah Abang ditangkap. Pelaku merupakan bekas siswa dari SMPN 72, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, banyak yang menduga bahwa pelaku adalah siswa SMP tersebut dari coretan yang ia torehkan di dinding underpass yang berbunyi "SMPN 72 All Base".
"Ya ada mutasi dia. Jadi eksisnya datanya satu di SMP YPIP dua di SMK Jakpus di pengkolan dekat (markas) Paspampres, dulu-dulunya sekolah di SMPN 72. Makanya yang tertulis itu SMP 72 kan, makanya orang anggap itu semua anak 72 kan," kata Kasudin Pendidikan Jakarta Pusat Wilayah 1, Slamet, saat dihubungi pada Selasa (4/2).
Coretan di dinding underpass Tanah Abang. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
kumparan juga sudah menyambangi SMPN 72 Jakarta Pusat. Tapi, pihak sekolah enggan memberi keterangan. Lalu, kumparan ke SMP YPIP dan mereka mengonfirmasi bahwa salah satu pelaku adalah siswa yang dipindah dari SMPN 72.
ADVERTISEMENT
Pelaku saat ini sudah ditangkap oleh polisi. Suku Dinas Pendidikan Jakarta Pusat pun tidak akan memberi hukuman pada siswa yang melakukan vandalisme di underpass Tanah Abang, tapi pembinaan.
Coretan di dinding underpass Tanah Abang. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
"Di dalam dunia pendidikan tidak beri hukuman seperti yang ada di tindak kriminal umum kita pelajari motifnya apa, nanti kami beserta orang tua dan guru kita akan melakukan pembinaan. Jadi kalau di pendidikan itu pembinaan bukan hukuman. Ini kan anak-anak masih sekolah," kata Slamet.
Coretan di dinding underpass Tanah Abang. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
Slamet pun mengatakan, sejauh koordinasi antara pihak Sekolah, orang tua, guru, dan kepolisian belum selesai. Ia tidak akan mengeluarkan siswa kelas 9 tersebut.
"Belum kan masih ditangani polisi, nanti kami kan juga akan mendalami sejauh mana terbukti melakukan tindakan apa aja," tutup Slamet.
ADVERTISEMENT