4 Penguatan Kerja Sama Pertahanan RI-Jepang: Pertukaran Perwira hingga Alutsista

7 Januari 2025 13:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia sambut Menteri Pertahanan Jepang, Selasa (7/1/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia sambut Menteri Pertahanan Jepang, Selasa (7/1/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Jepang Gen Nakatani menemui Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin di Aula Bhineka Tunggal Ika, Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat pada Selasa (7/1). Dalam pertemuan tersebut, kedua negara membahas penguatan kerja sama pertahanan melalui pertemuan bilateral yang dihadiri delegasi dari Indonesia dan Jepang.
ADVERTISEMENT
Kepala Biro Informasi Pertahanan, Frega Wenas, menyampaikan pertemuan ini menitikberatkan pada empat pokok pembahasan utama.
“Kurang lebih ada empat pilar tadi, ya, menjadi empat pokok dari pembicaraan,” ujar Frega.
Frega menjelaskan salah satu poin yang dibicarakan adalah komunikasi tingkat tinggi antara kedua negara, terutama setelah hubungan strategis Indonesia-Jepang meningkat dari strategic partnership menjadi comprehensive strategic partnership. Hal ini diharapkan memperkuat hubungan bilateral, termasuk di sektor pertahanan.
“Indonesia dengan Jepang dalam beberapa tahun terakhir ini sudah meningkatkan status yang tadinya dari strategic partnership sekarang menjadi comprehensive strategic partnership. Kita juga tahu bahwa dalam beberapa tahun terakhir ada pertemuan 2+2 (two plus two), kemudian juga ada beberapa kegiatan lanjutan di level high level delegation yang memang dipromosikan untuk bisa ditingkatkan,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Diskusi kedua dalam pertemuan ini juga membahas peningkatan kerja sama di level satuan, termasuk partisipasi Jepang dalam berbagai latihan militer multilateral yang diselenggarakan Indonesia.
“Indonesia sebagai tuan rumah latihan Multilateral Naval Exercise Komodo yang diselenggarakan oleh Angkatan Laut, kemudian juga pasukan super Garuda Shield beberapa waktu lalu dalam beberapa tahun terakhir ini Jepang juga berpartisipasi menunjukkan keinginan untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam interoperabilitas, kemudian juga penguatan kerja sama pertahanan,” kata Frega.
Pertukaran personel menjadi poin penting selanjutnya. Sejak 1998, personel Indonesia telah dikirim untuk belajar di National Defense Academy Jepang.
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin (kiri) dan Menteri Pertahanan Jepang Gen Nakatani (kanan) memeriksa pasukan sebelum melakukan pertemuan di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (7/1/2025). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan
“Ini adalah inisiasi dari Presiden Prabowo sejak dulu dan hingga kini terus berlanjut. Bahkan ada rencana untuk menambah alokasi siswa Indonesia yang akan dikirim ke Jepang,” ungkap Frega.
ADVERTISEMENT
Selain itu, program pertukaran perwira akan terus diperluas, termasuk berbagai program pendidikan yang mendukung peningkatan kemampuan sumber daya manusia di sektor pertahanan.
“Tentunya sejak tahun 1998 itu sudah ada beberapa peserta dari Indonesia yang dikirimkan mengikuti pendidikan di National Defense Academy Jepang,” ujarnya.
“Salah satu inisiasi juga Bapak Presiden kita Prabowo waktu itu mengirimkan ke Jepang dan hingga saat ini terus berkelanjutan dan ada komitmen untuk terus meningkatkan,” tambahnya
Poin terakhir adalah promosi kerja sama di bidang peralatan militer. Jepang dengan teknologi canggihnya disebut menawarkan potensi besar bagi Indonesia.
“Kita meningkatkan kerja sama peralatan militer sehingga nanti ada transfer of technology yang berfaedah untuk Indonesia untuk meningkatkan kekuatan pertahanan,” jelas Frega.
ADVERTISEMENT
Frega menegaskan, pertemuan bilateral ini menunjukkan keseriusan kedua negara dalam menjajaki peluang-peluang baru di bidang pertahanan.
“Itu kurang lebih 4 pokok yang tadi diusulkan dalam pertemuan bilateral antara delegasi Indonesia dan Jepang,” tutupnya.