4 Sandal Jemaah di Jogokariyan Hilang saat Ramadhan, Takmir Ganti Rp 3,5 Juta

7 April 2022 16:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Salat Tarawih di Masjid Jogokariyan Yogyakarta di tengah wabah corona. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Salat Tarawih di Masjid Jogokariyan Yogyakarta di tengah wabah corona. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Masjid Jogokariyan, Kota Yogyakarta, selalu ramai dikunjungi jemaah. Apalagi di bulan Ramadan. Tingginya antusiasme jemaah ternyata juga diiringi dengan komitmen takmir masjid untuk senantiasa menjaga barang milik jemaah.
ADVERTISEMENT
Namun, jika ternyata ada barang milik jemaah yang hilang, pihak masjid akan menggantinya. Di Ramadhan tahun ini misalnya, tercatat ada 4 sandal jemaah yang hilang. Nilainya pun jutaan rupiah.
"Ramadhan ini ada sandal 4 (hilang) kasus terbaru," kata Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan Yogyakarta, Ustaz Muhammad Jazir, dihubungi wartawan, Kamis (7/4).
Ustaz Jazir menjelaskan bahwa sandal yang hilang itu adalah sandal yang bermerek. Ada dua sandal yang harga satunya mencapai Rp 1,25 juta. Total 4 aendal yang hilang itu mencapai Rp 3,5 juta.
"Sekitar Rp 3,5 juta, kita memberikan ganti," katanya.
Mengganti barang jemaah yang hilang ini telah diterapkan di masjid tersebut sejak 2003. Uang untuk mengganti barang tersebut berasal dari unit usaha masjid. Salah satu unit usaha dari Masjid Jogokariyan adalah home stay.
ADVERTISEMENT
"Itu sudah sejak 2003 itu. Dana kan ada terus. Kita kan operasional masjid tidak dari infak. Dari Badan Usaha Milik Masjid kita kan ada BUMM gitu," jelasnya.
Pada Ramadhan tahun ini, menurut Jazir, suasana semarak makin tinggi meski jumlah pedagang di pasar sore Ramadhan di Jogokariyan belum sebanyak seperti sebelum ada pandemi corona.
"Ya sebetulnya ini kalau dari jumlah pedagang berkurang banyak tapi dari pengunjung meningkat banyak. Karena kan belum banyak masjid yang menyelenggarakan. Kalau dulu sebelum pandemi kan juga banyak masjid yang menyelenggarakan, jadi sekarang orang buka puasa belum semua masjid menyelenggarakan jadi sekarang tumpuan ke Jogokariyan," katanya.
Selain itu banyak mahasiswa baru yang sudah mulai berdatangan ke Yogyakarta penasaran dengan nuansa Ramadhan di Jogokariyan. Mereka kemudian berbondong-bondong datang.
ADVERTISEMENT
"Jadi 60 persen pengunjung itu mahasiswa," kata dia.