4 Tahun Harun Masiku Buron, Ada Penyokong Dananya?

27 Juni 2024 6:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Poster bergambar Harun Masiku ditempel saat peserta aksi dari Indonesia Corruption Watch (ICW) melakukan aksi teatrikal di depan Gedung KPK, Jakarta, Senin (15/1/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Poster bergambar Harun Masiku ditempel saat peserta aksi dari Indonesia Corruption Watch (ICW) melakukan aksi teatrikal di depan Gedung KPK, Jakarta, Senin (15/1/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
KPK terus berupaya memburu Harun Masiku. Buronan legendaris itu telah menjadi DPO sejak Januari 2020 silam. Artinya, sudah lebih dari 4 tahun Masiku tak kunjung diringkus oleh lembaga antirasuah.
ADVERTISEMENT
Penangkapan Harun sempat hampir membuahkan hasil pada 8 Januari 2020. Namun, upaya penyidik KPK yang membuntutinya saat itu terkendala saat sampai di PTIK.
Sejak saat itu, Masiku raib dan sempat dikabarkan melanglang buana ke sejumlah negara tetangga hingga melakukan berbagai penyamaran.
Eks Penyidik KPK, Praswad Nugraha, menyebut bahwa pelarian Masiku yang berpindah-pindah tempat ke berbagai negara itu diyakini mendapat dukungan dana dari pihak lain.
Menurutnya, tak mungkin seorang buronan bisa bertahan hidup tanpa adanya uang tunai yang banyak untuk menunjang kesehariannya selama pelarian.
"Pasti ada, pasti ada yang nyokong, enggak mungkin [enggak ada], dari mana support uangnya kalo enggak ada yang nyokong. Pasti ada yang support, butuh uang tunai yang banyak," ujar Praswad kepada kumparan, dikutip Kamis (26/6).
ADVERTISEMENT
"Enggak mungkin [tak ada yang menyokong], dia [Masiku] enggak kerja, dia enggak punya penghasilan, terus dia enggak punya uang tunai, karena dia harus [ada] uang tunai kan. Pasti harus ada," lanjut dia.
Ketua IM57+ Institute yang juga eks penyidik KPK Praswad Nugraha. Foto: Dok. Istimewa
Namun Praswad, yang pernah menjadi tim pemburu Masiku saat bertugas di KPK, tak bisa membeberkan lebih lanjut siapa pihak di balik 'sponsor' tersebut. Kendati begitu, ia optimistis bahwa ada pihak yang mendukung upaya pelarian sang buronan legendaris itu.
"Saya enggak bisa [menyampaikan]. Saya, kan, bukan tim penyidiknya, ya, jadi kami enggak bisa menuduh seseorang pastinya, karena ada asas praduga tak bersalah," tuturnya.
"Tapi, saya pastikan pasti ada [yang menyokong]. Pasti ada, satu juta persen pasti ada," pungkas dia.
ADVERTISEMENT
Saat ini, KPK tampak makin gencar mengejar Harun Masiku yang sudah buron 4 tahun. Sejumlah saksi dipanggil KPK dalam beberapa waktu terakhir. Salah satunya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, yang bahkan hp-nya turut disita penyidik.
Masiku ialah tersangka suap penetapan anggota DPR RI periode 2019-2024. Mantan caleg PDIP itu diduga menyuap eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan SGD 57.350 atau setara Rp 600 juta.
Itu dilakukan demi meloloskannya ke DPR melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW) menggantikan Nazaruddin Kiemas, adik ipar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang meninggal padahal mendapat suara terbanyak.