Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat, Jepang, dan Prancis, telah berhasil mengevakuasi warganya yang terisolasi di Wuhan , Hubei, China, karena virus corona. Mereka kemudian memperlakukan warganya itu dengan cara yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Jepang memilih tak memberlakukan karantina khusus untuk 206 orang yang baru saja tiba dari Wuhan. Mereka diminta untuk tetap di rumah dan menghindari kerumunan, setidaknya sampai hasil tes pemeriksaan keluar.
Sementara itu, AS berhasil mengangkut 240 warganya dari Wuhan , China, Rabu (30/1). Penumpang yang didominasi diplomat AS itu mendarat di pangkalan udara militer di selatan California. Dilansir AFP, para penumpang akan diisolasi terlebih dulu selama tiga hari di markas untuk menjalani tes kesehatan.
Ada juga sejumlah negara yang sudah berniat mengevakuasi warganya di Wuhan. Sebut saja Singapura dan Australia.
Australia yang terus berkoordinasi dengan China menyebut akan mengkarantina 400 warganya yang baru dari Wuhan di sebuah pulau terpencil, Christmas Island. Mereka akan dikarantina selama 14 hari.
ADVERTISEMENT
Lain lagi dengan Singapura. Mereka memiliki dua opsi untuk mengkarantina 4.000 warganya yang ada di China. Pemerintah Singapura bisa menyediakan rumah khusus disertai dengan toilet mumpuni atau mereka dikumpulkan di asrama-asrama dan pangkalan militer.
Lalu bagaimana dengan Indonesia?
Presiden Jokowi sudah menginstruksikan jajarannya untuk mengevakuasi 243 WNI yang ada di Hubei. Kementerian Luar Negerilah yang menjadi koordinator dari rencana tersebut.
Sejauh ini ada dua opsi yang diberikan Kemlu. Pertama, mereka berencana membawa WNI dari Hubei ke provinsi lain di China untuk diperiksa dan dipastikan sehat. Opsi lainnya, pemerintah langsung membawa ke Indonesia lalu mengkarantina para WNI itu.
Terkait dengan kendaraan yang digunakan ada dua opsi. Bisa menggunakan pesawat militer dari TNI AU atau pesawat komersial, yang sejauh ini disebut-sebut menggunakan Lion Air.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana setelah itu?
Sejauh ini, ada beberapa opsi tempat yang bisa menjadi alternatif tempat karantina WNI. Awalnya, pemerintah menjadikan RSPI Sulianti Saroso yang sudah dilengkapi 11 ruang isolasi khusus berstandar internasional.
Selain RSPI Sulianti Saroso, ada empat opsi tempat karantina lainnya:
1. Asrama Haji Pondok Gede
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut Asrama Haji Pondok Gede sebagai alternatif tempat karantina WNI dari Wuhan.
"Ya, dari Kapuskes (Kepala Pusat Kesehatan TNI). Ya, nanti Kapuskes-lah yang ini (menjelaskan)," kata Hadi usai menghadiri rapat dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (30/1).
Skenarionya kira-kira seperti ini. Pesawat dari Wuhan akan mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma.
Kemudian 243 WNI tersebut diangkut dengan bus khusus menuju Asrama Haji Pondok Gede. Bus itu sudah didesain dengan alat-alat khusus untuk mengantisipasi penyebaran virus.
Sebagai gambaran, Asrama Haji Pondok Gede bisa menampung 1.000 sampai 1.500 orang. Tempat itu biasanya dipakai tempat transit calon jemaah haji sebelum berangkat ke Tanah Suci.
ADVERTISEMENT
Asrama Haji Pondok Gede memiliki 10 gedung yang bisa juga disewakan untuk penginapan. Yang terkecil dapat menampung maksimal 104 orang, sementara yang terbesar bisa menampung paling banyak 552 orang.
Asrama Haji Pondok Gede tak memiliki instalasi kesehatan secara khusus. Namun, lokasinya sangat dekat dengan Rumah Sakit Haji Pondok Gede.
2. Sebuah Tempat yang Aman Dekat Bandara Kertajati
Opsi kedua untuk tempat karantina WNI dari Wuhan adalah sebuah tempat di dekat Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. Opsi ini diambil mempertimbangkan tingkat keramaian di sana.
Skenarionya hampir sama dengan di Asrama Pondok Gede. Pesawat dari Wuhan akan mendarat di Bandara Kertajati kemudian mereka dievakuasi dengan mobil khusus. Mobil itu sudah dilengkapi alat-alat media untuk antisipasi penyebaran virus.
ADVERTISEMENT
3. Sebuah Pulau di Kepulauan Seribu
Kepulauan Seribu bisa jadi alternatif untuk tempat karantina para WNI dari Wuhan yang sampai saat ini masih terisolasi karena virus corona.
Mengisolasi di sebuah pulau juga telah menjadi pilihan Australia, dengan menempatkan 400 warganya yang akan dievakuasi dari Wuhan ke Pulau Christmas.
Kepulauan Seribu yang terletak di Jakarta Utara itu memiliki banyak pulau kecil. Lalu pulau mana yang bisa dipertimbangkan?
Menurut penelusuran kumparan, ada dua yang bisa jadi alternatif dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Yang pertama sebut saja Pulau Semak Daun. Apabila naik speed boat dari Ancol, perjalanan menuju pulau tersebut sekitar satu jam. Pulau tersebut tak berpenghuni, biasanya hanya dipakai nelayan bersandar sejenak.
ADVERTISEMENT
Lalu ada opsi lain yakni Pulau Bira. Jaraknya sekitar 2 km dari Ancol. Pulau ini juga relatif sepi.
Namun untuk opsi ini tentu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Misalnya, infrastruktur, instalasi kesehatan, dan tenaga medis yang berarti harus dikirim ke sana.
Wacana menempatkan WNI di sebuah pulau juga menjadi opsi menurut anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay.
"Kalau nanti ternyata penyebarannya betul-betul membahayakan, opsi itu barulah dipikirkan dan dipersiapkan," kata Saleh saat dihubungi, Jumat (31/1).
4. Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau
Natuna juga bisa menjadi opsi berikutnya. Jadi, dari Wuhan alternatifnya bisa dikirim ke Batam lalu diangkut ke Natuna dengan menggunakan kapal khusus.
Di sana mereka juga akan dijaga khusus oleh tim medis dan prajurit TNI.
ADVERTISEMENT
Yang harus menjadi perhatian di sana adalah fasilitas kesehatan. Pemerintah harus memastikan bahwa WNI dari Wuhan mendapatkan perawatan yang baik.
Namun dari keempat itu, pemerintah belum memutuskan tempat mana yang akan jadi karantina WNI dari Wuhan. Sampai saat ini rapat intensif berbagai instansi masih berlangsung.