Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
4 Tersangka Penganiaya Hilarius Hadir di Rekonstruksi Duel Gladiator
25 September 2017 14:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Polisi melakukan rekonstruksi kasus kematian Hilarius Christian Event Raharjo di ajang Duel Gladiator di Taman Palupuh, Bogor. Empat orang tersangka dihadirkan dalam rekonstruksi ini.
ADVERTISEMENT
Rekonstruksi dimulai pukul 14.00 WIB, Senin (25/9/2017). Keempat tersangka datang dengan kawalan polisi. Wajah mereka ditutupi masker. Mereka adalah BV, HK, MS dan TB yang memiliki peranan berbeda.
BV yang melakukan duel, HK yang menyuruh duel, MS sebagai wasit dan ikut serta, dan TB yang menyuruh melakukan duel.
Rekonstruksi ini disaksikan oleh warga sekitar. Mereka berkumpul mengelilingi lokasi namun tidak bisa melihat secara dekat karena area tersebut dipasangi garis polisi.
Hilarius siswa kelas X SMA Budi Mulia, Bogor meninggal akibat dipaksa bertarung di ajang bom-boman atau Duel Gladiator oleh temannya Jumat, 29 Januari 2016 di Lapangan Palupuh, belakang SMAN 7 RT. 03/17 Kelurahan Tegal Gundil Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor. Hilarius dipukul hingga tak sadarkan diri.
ADVERTISEMENT
Dalam tradisi bom-boman itu, siswa diadu ala "gladiator”. Masing-masing pihak bertanding dan berkelahi hingga salah satu di antaranya, minimal tiga orang menyerah. Biasanya tradisi ini dilakukan menjelang sebuah acara atau pertandingan olah raga besar antar-SMA. Menurut informasi, ini merupakan tradisi lama yang sudah dilakukan sejak tahun 2010.
Polisi mengamankan 4 tersangka kasus kematian Hilarius, yakni HK, BV, MS dan TB. Mereka diamankan di tempat yang berbeda yakni di Bogor, Bandung, dan Yogyakarta.
Kasus yang terjadi hampir dua tahun lalu ini kembali diusut setelah Ibunda Hilarius, Maria Agnes mencari keadilan atas kematian anaknya, dia menuliskan curahan hatinya di Facebook untuk Presiden Jokowi pada 12 September 2017 lalu. Dia meminta bantuan Jokowi agar almarhum anaknya mendapatkan keadilan. Curhatan Maria ini viral di Facebook dan mengundang simpati dari masyarakat.
ADVERTISEMENT