Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
4 Tragedi Kebakaran di Indonesia yang Memakan Banyak Korban
27 Oktober 2017 17:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
ADVERTISEMENT
Kebakaran gudang petasan/kembang api di Pergudangan 99, Kosambi, Tangerang, begitu tragis. Korban yang tewas sedikitnya 47 orang. Puluhan orang lainnya masih dicari.
ADVERTISEMENT
Tragedi maut ini tercatat sebagai bencana kebakaran yang memakan korban tewas terbanyak selama tahun 2017, atau bahkan dalam satu dekade teakhir.
kumparan (kumparan.com) merangkum empat bencana kebakaran dengan korban jiwa terbanyak di Indonesia.
1. Mal Yogya di Klender
Yogya Plaza terletak di Klender, Jakarta Timur. Mal ini menjadi sasaran amuk massa pada kerusuhan Mei 1998.
Saat itu massa menjarah isi mal, sebagian massa membakar mal. Api kemudian membakar orang-orang membakarnya. PMI Jakarta Timur yang mengevakuasi para korban menyebut pihaknya mengumpulkan 118 jasad akibat kebakaran itu.
2. Kebakaran di Gunung Lawu
Kebakaran hutan yang terjadi pada Oktober 2015 di Gunung Lawu, Magetan, Jawa Tengah, ini menyisakan duka yang mendalam bagi para pendaki di seluruh Indonesia. Tujuh pendaki ditemukan tewas dalam keadaan mengenaskan di antara ketinggian 1.500 hingga 2.500 di atas permukaan laut.
ADVERTISEMENT
3. Kebakaran di Jatipulo
Kebakaran rumah kos di bilangan Jatipulo, Jakarta Barat, dinilai sebagai peristiwa kebakaran rumah terbesar di Jakarta selama tahun 2004 hingga 2009. Peristiwa yang diakibatkan karena hubungan arus pendek listrik ini memakan delapan korban jiwa.
4. Kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan
Kebakaran hutan di Indonesia menuai masa puncaknya di tahun 2015. Saat itu hutan di Sumatera dan Kalimantan dilahap si jago merah diduga untuk mengosongkan lahan.
Namun tercatat oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana ada 19 korban jiwa akibat kabut asap yang ditimbulkan dalam peristiwa tersebut. Lima korban jiwa berasal dari Sumatera Selatan, lima dari Kalimantan Tengah, lima orang dari Jambi, tiga dari Kalimantan Selatan dan satu orang dari Riau.
ADVERTISEMENT
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan insiden itu adalah yang terburuk tahun 2015. Diduga lebih dari 500 ribu orang mengalami infeksi saluran pernapasan akut karena menghirup kabut asap tersebut.