4 Warga Palangka Raya Tewas Terseret Banjir

15 Maret 2024 10:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebagai ilustrasi: Banjir rob di Desa Pantai Mekar, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (7/12/2021). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sebagai ilustrasi: Banjir rob di Desa Pantai Mekar, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (7/12/2021). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
4 dari 5 warga Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), yang hilang tenggelam terseret arus deras banjir luapan Sungai Kahayan, meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
“4 korban meninggal itu terdiri atas 3 dewasa dan 1 anak-anak,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Jumat (15/3), sebagaimana diberitakan Antara.
Menurut dia, sejauh ini dilaporkan ada empat jasad yang ditemukan. Sementara tim SAR gabungan Palangka Raya masih melakukan pencarian satu korban tenggelam lainnya yang diketahui merupakan anak-anak.
Meskipun dalam laporannya tidak menyebutkan secara detail terkait identitas, kapan evakuasi dan di mana jasad ditemukan, Abdul menyebutkan informasi yang diterima bahwa korban hilang tenggelam terseret arus deras banjir yang berlangsung sejak tiga pekan lalu akibat luapan Sungai Kahayan.
Menurut dia, hujan intensitas deras dengan durasi cukup lama menyebabkan sungai meluap dan membanjiri Kota Palangka Raya. Bahkan, hingga saat ini luapan air sungai tersebut masih menggenangi sebanyak 16 kelurahan di Palangka Raya yang mayoritas berada di bantaran aliran Sungai Kahayan.
ADVERTISEMENT
Data terbaru yang dihimpun pada Kamis (14/3) petang dari tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Palangka Raya mencatat total ada sebanyak 23.310 jiwa yang terdampak banjir tersebut, 644 jiwa di antaranya terpaksa mengungsi ke tempat pengungsian di tujuh lokasi berbeda.
“Pengungsi ini ketika malam hari dan saat waktu makan kembali ke tempat pengungsian, namun pada pagi hari mereka kembali ke rumah masing-masing dan mulai bekerja,” ujarnya.
Abdul menegaskan pemerintah melalui BPBD Palangka Raya juga memastikan pasokan makanan untuk para warga terdampak banjir dan petugas gabungan terpenuhi tiga kali sehari (pagi, siang, dan malam) melalui pendirian tiga dapur umum sampai kondisi benar-benar kondusif dan warga kembali ke rumah sepenuhnya.