Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Ditemukan setidaknya 40 jenazah terdampar di tepian Sungai Gangga di wilayah utara India. Meski belum jelas bagaimana jenazah tersebut bisa ada di sana, berbagai media lokal menduga bahwa jasad-jasad itu adalah korban COVID-19.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari kantor berita BBC, penemuan tersebut berlokasi di perbatasan antara negara bagian Bihar dan Uttar Pradesh pada Senin (10/5).
Bahkan beberapa media lokal melaporkan, sebenarnya ada 100 jenazah telah ditemukan. Dari kondisinya, jenazah-jenazah tersebut diperkirakan sudah hanyut di sungai tersebut selama berhari-hari.
“Ada kemungkinan bahwa mayat-mayat ini berasal dari Uttar Pradesh,” kata pejabat setempat, Ashok Kumar.
Kumar melanjutkan, jenazah yang ditemukan terdampar itu akan segera dikubur atau dikremasi.
Menurut laporan kanal berita NDTV India, jasad-jasad tersebut ditemukan dalam kondisi terbakar sebagian dan membengkak.
Ada dugaan bahwa mereka dihanyutkan ke sungai sebagai bagian dari ritual kremasi jenazah COVID-19 di sepanjang Sungai Gangga di Uttar Pradesh.
Selain itu, penduduk setempat serta jurnalis mengatakan bahwa kurangnya pasokan kayu untuk kremasi serta tingginya biaya pemakaman menyebabkan keluarga, mau tak mau, membuang jasad korban COVID-19 ke sungai terpanjang di India tersebut.
ADVERTISEMENT
“Rumah sakit swasta merampok warga. Orang-orang biasa yang tak memiliki uang untuk membayar pendeta serta melakukan kremasi di tepi sungai. Mereka meminta 2.000 rupee (Rp 385 ribu) hanya untuk mengeluarkan jenazah dari ambulans. Sungai Gangga telah menjadi pilihan terakhir mereka, jadi orang-orang menghanyutkan jenazah langsung ke sungai,” ujar warga setempat, Chandra Mohan.
Situasi COVID-19 di India sangat memprihatinkan. Negara-negara bagian yang padat penduduk tertimpa krisis suplai oksigen medis, kekurangan tempat tidur perawatan, serta kewalahan dalam proses pemulasaraan jenazah.
Gelombang kedua COVID-19 di India diperburuk dengan tersendatnya proses vaksinasi di negara tersebut akibat kekurangan stok vaksin.
India kini mencatat kasus positif hingga 22,6 juta infeksi, dengan kematian total mencapai di atas 240 ribu jiwa.
ADVERTISEMENT
****
Saksikan video menarik di bawah ini: