40 WNI Keluar dari Zona Perang Lebanon, Ditampung di Yordania

4 Oktober 2024 16:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pers rilis soal perkembangan situasi di Timur Tengah di Kementerian Luar Negeri pada Jumat (4/10/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pers rilis soal perkembangan situasi di Timur Tengah di Kementerian Luar Negeri pada Jumat (4/10/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak 40 WNI berhasil dievakuasi keluar dari Lebanon sejak Israel meningkatkan serangan ke sasaran Hizbullah pekan lalu. Mereka akan berada di Amman, Yordania, sebelum pulang ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Informasi mengenai evakuasi 40 warga Indonesia itu disampaikan Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha di Jakarta, Jumat (4/10). Dia mengatakan, sebelumnya tepatnya Agustus 2024 sebanyak 25 WNI dievakuasi dari Lebanon dan telah kembali dengan selamat ke Tanah Air.
Judha menjelaskan, awalnya pada evakuasi September ini cuma enam orang yang bersedia dievakuasi. Padahal, di waktu itu Israel mulai menyerang sasaran Hizbullah di Lebanon via udara.
Namun, sekarang jumlah yang bersedia dievakuasi meningkat menjadi 40 orang.
Judha Nugraha. Foto: Syawal Febrian Darisman/kumparan
"40 orang tersebut, selama tanggal 2 dan 3 (Oktober) kita sudah melakukan proses evakuasi melalui jalur darat. Nanti kami akan sampaikan detailnya. 40 ini ditambah satu warga negara Lebanon yang merupakan spouse, pasangan dari warga negara kita," ucap Judha.
ADVERTISEMENT
Judha menjelaskan 20 dari 40 ini sudah tiba di Amman, ibu kota Yordania. Mereka terdiri dari 14 laki-laki dan enam perempuan. Puluhan orang itu berasal dari Jakarta, Riau, Aceh, Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, DIY, dan Bali.
Sedangkan 20 sisanya, Judha memastikan mereka diberangkatkan terpisah. Kini posisi 20 orang gelombang berikutnya berada di Damaskus, Suriah.
"Teman-teman KBRI Amman sudah stand by di perbatasan untuk menjemput. Akan handover dari KBRI Damaskus menuju ke KBRI Aman. Dan kemudian akan kita kawal menuju ke Aman. Dan bergabung dengan 20 WNI yang lain," ucap Judha.
Peta Palestina, Lebanon, Yordania, dan Israel. Foto: Dimitrios Karamitros/Shutterstock
Terkait berapa WNI yang masih di Lebanon, menurut Judha, masih mencapai ratusan. Jumlahnya naik turun.
"Dapat kami sampaikan angkanya naik turun. Ada beberapa yang sudah bisa keluar menggunakan penerbangan komersial dan ada yang baru lapor. Jadi awalnya tidak tercatat, setelah kami melakukan pendekatan, akhirnya ada yang baru melakukan lapor diri dan data itu bertambah jumlah WNI kita yang ada di sana," ucap Judha.
ADVERTISEMENT
Ia memastikan perwakilan Indonesia di Lebanon siap membantu WNI yang ingin dievakuasi.
"Kemlu dan KBRI Beirut akan stand by untuk evakuasi selanjutnya jika memang masih ada WNI yang bersedia dievakuasi," jelas Judha.
Pasukan penjaga perdamaian Indonesia UNIFIL sedang berpatroli di sepanjang Garis Biru di sekitar El Odeisse, Lebanon selatan. 16 Februari 2023. Foto: Pasqual Gorriz (UNIFIL)
Sebelum proses evakuasi ini, jumlah WNI di Lebanon mencapai 159 orang. Ini di luar staf KBRI maupun anggota TNI yang bertugas di Lebanon bagian selatan sebagai pasukan perdamaian PBB (UNIFIL).