400 Ribu Molnupiravir Sudah Tiba, Siap Digunakan Pasien COVID-19 Gejala Ringan

10 Januari 2022 18:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkes Budi Gunadi Sadikin. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Menkes Budi Gunadi Sadikin. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan pemerintah berhasil mendatangkan pasokan obat jenis Molnupiravir ke Indonesia. Total ada sekitar 400 ribu obat Molnupiravir yang disebut berguna bagi pasien COVID-19 asimtomatik dan bergejala ringan.
ADVERTISEMENT
"Sebagai informasi 400.000 tablet Molnupiravir, yaitu obat antivirus yang baru dari Mereka sudah tiba di Indonesia dan sudah siap digunakan," kata Budi dalam konferensi pers virtual yang ditayangkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (10/1).
Budi mengatakan, keberadaan stok Molnupiravir itu sebagai sinyal positif di tengah masih meningkatnya kasus positif COVID-19, terutama varian Omicron. Molnupiravir nantinya dapat menjadi salah satu solusi bagi pasien bergejala ringan.
Hal itu menurutnya sejalan dengan upaya pemerintah yang perlahan akan memusatkan penanganan masyarakat positif COVID bergejala ringan di rumah, bukan rumah sakit.
"Memang kenaikan transmisi Omicron akan jauh lebih tinggi dari Delta. Tetapi yang dirawat jauh lebih sedikit sehingga strategi layanan dari Kementerian Kesehatan akan digeser, yang sebelumnya fokusnya ke rumah sakit sekarang fokusnya ke rumah," ungkap Budi.
ADVERTISEMENT
Infografik Serba-serbi Molnupiravir. Foto: kumparan
Untuk mendukung rencana itu, Budi memastikan pemerintah telah bekerja sama dengan 17 penyedia jasa telemedicine untuk memudahkan proses perawatan pasien di rumah. Solusi itu dinilai efektif untuk memastikan obat-obatan yang ada termasuk Molnupiravir dapat diakses dengan mudah oleh mereka pasien bergejala ringan.
"Kami juga sudah bekerja sama dengan 17 platform telemedicine untuk memastikan agar orang yang harus dirawat di rumah itu tetap bisa mendapatkan akses untuk konsultasi kedokteran dan juga bisa mendapatkan akses untuk delivery obatnya," ucap Budi.
"Kami juga sudah bekerja sama dengan satu startup di bidang logistik dan BUMN Kimia Farma untuk memastikan obat-obatannya bisa sampai," sambungnya.
Kendati demikian, Budi berpesan agar masyarakat tak menyikapi berlebihan melonjaknya angka kasus Omicron di tanah air. Ia memastikan pemerintah telah memiliki persiapan yang jauh lebih matang untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi akibat varian Omicron.
ADVERTISEMENT
"Kembali lagi, kita akan menghadapi gelombang dari Omicron ini. Tidak usah panik, kita sudah persiapkan diri dengan baik dan pengalaman menunjukkan bahwa walau naiknya cepat, tapi gelombang Omicron ini turunnya pun cepat," pungkasnya.