400 Ribu Stok AstraZeneca Kedaluwarsa Akhir Juni, Wagub DKI Optimalkan Vaksinasi

9 Juni 2021 10:18 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin corona AstraZeneca tahap pertama di Sentra Vaksinasi Central Park dan Neo Soho Mall, Jakarta Barat, Sabtu (8/5/2021). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin corona AstraZeneca tahap pertama di Sentra Vaksinasi Central Park dan Neo Soho Mall, Jakarta Barat, Sabtu (8/5/2021). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Di akhir Juni ini, stok vaksin AstraZeneca batch awal di Jakarta akan kedaluwarsa atau expired. Setidaknya ada 400 ribu stok AstraZeneca di Jakarta saat ini yang belum digunakan.
ADVERTISEMENT
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan akan mengoptimalkan penggunaan AstraZeneca di Jakarta. Sehingga tak ada vaksin yang terbuang karena expired.
"Mengoptimalkan penyerapan, penyelenggaraan daripada vaksinasi. Sehingga kita harapkan tidak ada vaksin yang kedaluwarsa," ujar Riza.
Dia yakin dengan kemampuan penyuntikan di Jakarta, penyuntikan vaksin bisa dikebut.
Wagub Ariza dan Menaker Ida Fauziah hadiri acara Vaksinasi COVID-19. Foto: Pemprov DKI Jakarta
"Insyaallah kami dengan kemampuan jumlah nakes yang cukup baik, jumlah tenaga vaksinator yang besar, kami berusaha untuk dapat memaksimalkan petugas," tuturnya.
Saat ini, Jakarta tengah melakukan vaksin untuk tahap ketiga, yakni mereka yang tinggal di kawasan kumuh, lalu berusia di atas 50 tahun.
Selain itu, Kemenkes juga sudah memutuskan untuk mengizinkan Jakarta melakukan vaksinasi kepada warga dengan usia di atas 18 tahun.
Vaksinasi pada usia ini disetujui oleh Kemenkes melalui surat persetujuan perluasan pelaksanaan vaksinasi tersebut kepada Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Persentase kasus positif di Provinsi DKI Jakarta selama satu pekan terakhir sebesar 7,62% ( lebih dari 5%). Hal ini menunjukkan bahwa transmisi penularan penyakit di Provinsi DKI Jakarta masih cukup tinggi," demikian bunyi surat tertanggal 7 Juni 2021 itu.