417 Warga Sekitar Pertambangan Emas Yahukimo Mengungsi ke Boven Digoel

5 September 2019 11:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabid Humas Polda Papua, Kombespol AM Kamal. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Humas Polda Papua, Kombespol AM Kamal. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
ADVERTISEMENT
Polda Papua memperbaharui data pengungsi terkait kasus penyerangan para penambang emas di Yahukimo. Data terbaru yang disampaikan, ada 417 pengungsi yang menyelamatkan diri ke Boven Digoel dari Yahukimo.
ADVERTISEMENT
“387 sudah diserahkan kepada ketua paguyuban di Boven Digoel, lalu kemudian sementara 30 orang dalam perjalanan dari Polsek Kouh menggunakan long boat,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal di Rumah Sakit Bhayangkara, Kutaraja, Jayapura, Papua, Kamis (5/9).
Dari jumlah tersebut, 5 orang masih dirawat di RSUD Boven Digoel karena terkena tikaman senjata tajam dan panah. Polisi menyebut, korban saat ini dalam kondisi stabil.
“Mereka saat ini dalam kondisi stabil, artinya tidak pingsan dan sebagainya,” kata Kamal.
Ilustrasi penambang emas. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Sementara itu, hingga hari ini polisi belum bisa memastikan ada atau tidak korban meninggal dari penyerangan penambang itu. Meski, ada informasi lima korban tewas, tapi kepastian belum bisa di dapat.
“Sampai saat ini sudah hari ketiga sejak Kapolres Asmat yang dapat informasi awal menelusuri sungai-sungai Asmat untuk menuju ke TKP belum dapat informasi perkembangan di sekitar ke TKP,” kata Kamal.
ADVERTISEMENT
Penyerangan terhadap penambang di Yahukimo terjadi pada Minggu (1/9). Saat itu, sekelompok orang tak dikenal menyerang pertambangan dan melukai beberapa penduduk.
Karena panik, penduduk di sekitar tambang melarikan diri secepat mungkin ke Sungai Digoel. Mereka lari ke beberapa arah, seperti Kouh, Boven Digoel, dan Asmat.