Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
42 Anak di Majene Keracunan Makanan Pencegah Stunting, BPOM Temukan E Coli
8 Mei 2024 20:26 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengunjungi sampel makanan yang membuat 42 balita keracunan massal di Kabupaten Majene, Sulbar. Hasilnya, ditemukan bakteri mikrobiologi E Coli atau Escherichia Coli.
ADVERTISEMENT
Makanan yang dikonsumsi puluhan anak tersebut merupakan pemberian makanan tambahan (PMT) dari program pencegahan stunting dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
"Kalau dilihat dari hasil ujinya, ditemukan E Coli. Ini biasanya yang menyebabkan diare dan sebagainya," kata Kepala BPOM Kabupaten Mamuju, Suliyanto kepada wartawan Rabu (8/5).
Menurut Suliyanto, hasil temuan ini tidak bisa dijadikan sebagai kesimpulan dalam pemeriksaan. Sebab, sampel yang diuji sudah dalam kondisi rusak atau basi.
Adapun aturan dalam pengujian makanan, kata dia, seharusnya sampel harus masih kondisi baik. Tidak boleh rusak atau basi.
"Hanya kami belum bisa mengambil kesimpulannya, karena pada saat sampel itu masuk ke laboratorium kami, itu kondisinya sudah basi. Kalau basi, sudah ada pertumbuhan mikrobiologi nya. Makanya, kami belum bisa menyimpulkan apakah pada saat sampel tersebut awalnya sudah tercemar E Coli sehingga menyebabkan keracunan ke anak-anak. Atau, E Coli ini ditemukan setelah makanan ini basi," bebernya.
ADVERTISEMENT
Makanan yang terkandung bakteri E Coli itu, bukan hanya makanan basi, tapi terdapat beberapa faktor lain. Salah satunya ialah makanan yang tidak bersih.
"Bukan hanya basi. Tetapi, makanan yang terdapat E Coli karena tidak bersih. Ada dua kemungkinan, saat pengelohan tidak bersih atau bahan bakunya tidak bersih. Bisa saja bahan bakunya sudah rusak dan banyak hal lain," sambungnya.
Kendati demikian, BPOM tetap melakukan pengujian karena kasus ini termasuk kondisi luar biasa (KLB).
"Karena memang kemarin statusnya KLB sehingga tetap kami lakukan pengujian. Selanjutnya, kami ini akan lakukan uji terhadap kandungan kimianya, apakah ada atau tidak. Waktunya sesegera mungkin untuk mendapatkan gambaran penyebab keracunan ini. Tetapi adanya E Coli sangat memungkinkan," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Sebanyak 42 anak balita di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, mengalami keracunan saat mengonsumsi pemberian makanan tambahan (PMT) dari program pencegahan stunting dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
Pemberian makanan tambahan tersebut dilakukan dibeberapa kecamatan di Kabupaten Majene dan termasuk Kecamatan Pamboang, pada Senin (6/5) kemarin.
Puluhan anak ini rata-rata mengeluh mual-mual dan muntah. Sehingga mereka dilarikan ke Puskesmas dan rumah sakit.