44 WNI Diculik di Laut Sejak 2016, RI Minta Malaysia Perketat Keamanan

23 Januari 2020 14:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tentara bagikan foto buronan anggota Abu Sayyaf. Foto: Reuters//Marconi B. Navales
zoom-in-whitePerbesar
Tentara bagikan foto buronan anggota Abu Sayyaf. Foto: Reuters//Marconi B. Navales
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi meminta pemerintah Malaysia untuk memperketat keamanan di laut, terutama di perairan Sabah. Pasalnya dalam empat tahun terakhir ada lebih dari 40 WNI menjadi sasaran penculikan Abu Sayyaf di perairan tersebut.
ADVERTISEMENT
Permintaan ini disampaikan Retno kepada Dubes Malaysia untuk Indonesia Zainal Abidin Bakar saat keduanya bertemu pada Rabu (22/1) untuk membicarakan 5 WNI yang diculik di perairan Sabah.
“Kita mohonkan perhatian kepada pemerintah Malaysia untuk meningkatkan keamanan di perairan yang jadi wilayah mereka, karena kita sudah ada kerja sama trilateral, dan kita memiliki komitmen untuk menjaga keamanan wilayah masing-masing,” ujar Retno kepada wartawan di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (23/1).
“Pemerintah Indonesia sangat concern terhadap situasi keamanan di perairan Sabah,” kata Retno
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi serah terima satu Anak Buah Kapal (ABK) WNI, M Farhan yang sempat disandera Abu Sayyaf di Kemenlu, Jakarta, Rabu (23/1). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Retno mengungkapkan ada sebanyak 13 kasus penculikan yang terjadi di perairan Malaysia. Dalam kasus tersebut, 44 WNI jadi korbannya. Menurut data Kemlu, kasus penculikan tersebut terjadi sejak 2016.
ADVERTISEMENT
"Dari jumlahnya, maka total ada 44 WNI yang diculik dalam 13 kasus penculikan, yang hampir semuanya locus-nya di perairan Sabah," ujar Menlu.
Kasus terbaru terjadi pada 16 Januari lalu ketika 5 WNI diculik Abu Sayyaf di perairan Tambisan, Lahad Datu, Sabah. Padahal beberapa hari sebelumnya WNI sandera Abu Sayyaf terakhir baru dibebaskan.
“Oleh karena itu pesan sudah kita sampaikan ke pemerintah Malaysia untuk meningkatkan keamanan di perairan mereka,” kata Retno.
Ilustrasi Laut Sabah, Malaysia. Foto: Shutter Stock
Menanggapi permintaan tersebut, Dubes Zainal mengatakan pemerintahnya berkomitmen untuk mengatasi masalah ini.
"Kami juga merupakan pihak yang terlukai dalam hal ini, kami sedih peristiwa ini terjadi dan pemerintah Malaysia berkomitmen menyelesaikan masalah ini dan berharap kami akan mengambil setiap tindakan untuk menghentikan peristiwa itu," kata Zainal.
ADVERTISEMENT
Retno dalam kesempatan itu juga meminta kepada seluruh pemilik kapal untuk ikut menjaga keselamatan nelayan Indonesia yang bekerja di kapal tersebut.
“Pemilik kapal harus mengindahkan aturan yang diberikan oleh otoritas Malaysia karena kalau tidak maka korban akan terus terjadi,” kata Retno.