Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
45 Kapal Jadi Korban Kebakaran di Pelabuhan Benoa
11 Juli 2018 19:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Hingga Rabu (11/7) jumlah kapal yang terdampak kebakaran kapal ikan di Dermaga Barat Pelabuhan Benoa sudah mencapai 45 kapal. Dari jumlah tersebut tercatat ada 37 kapal yang hangus dan 8 kapal yang masih bisa diselamatkan.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Benoa Kompol Ni Made Sukerti menyampaikan meski 8 kapal selamat tersebut memang ikut terbakar, namun tidak hangus seperti 37 kapal lainnya.
"Data kami hingga saat ini yang terbakar 37, sedangkan yang selamat dan bisa digunakan kembali 8 kapal. Total semua 45. Ada yang belum terdata, mudah-mudahan cepat bisa dipadamkan semua sehingga bisa didata yang akurat berdasarkan data perusahaan dan di lapangan," kata Sukerti di Pelabuhan Benoa, Rabu (11/7).
Hingga saat ini, memang masih terlihat kepulan asap hitam akibat kebakaran di pelabuhan tersebut. Sukerti menyampaikan, per-hari ini, ia akan mengerahkan bantuan dari perusahaan lain untuk membantu pemadaman dan pendinginan.
"Hari ini ada 7 kapal penyiraman, bantuan perusahaan lainnya untuk pemadaman dan pendinginan. Mudah-mudahan 3 hari selesai, baru hari ini ada tambahan 5 kapal. Kemarin dua kapal saja karena tadi malam hidup lagi semua (api), maka diupayakan dengan 7 kapal," paparnya.
Sementara, KM Cilacap Jaya Karya dari PT AKFI yang diduga menjadi sumber api kini telah diberi garis polisi untuk proses investigasi. Namun, uji labfor dan olah TKP masih belum bisa dilakukan karena masih ada genangan air di dalam KM Cilacap Jaya Karya.
ADVERTISEMENT
"Dari labfor sudah sempat datang tapi tidak bisa melanjutkan karena masih ada air di dalam kapal. Jadi harus dikeluarkan dulu. Kami akan lakukan pengecekan setelahnya," kata Sukerti.
Berdasarkan pantauan kumparan, tim Inafis masih tampak berdatangan ke TKP. Dari 45 kapal yang terdata menjadi korban terdampak, 6 di antaranya merupakan milik PT AKFI, 7 kapal mililk PT Intimas Surya, dan sisanya merupakan milik PT Bandar Nelayan.