5,5 Ton Cairan Radioaktif Bocor dari PLTN Fukushima di Jepang

8 Februari 2024 15:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi penyimpanan air olahan di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi di kota Okuma, prefektur Fukushima, Jepang. Foto: Kyodo via Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi penyimpanan air olahan di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi di kota Okuma, prefektur Fukushima, Jepang. Foto: Kyodo via Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekitar 5,5 ton (5.500 liter) cairan radioaktif dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi di Jepang, dilaporkan bocor pada Kamis (8/2).
ADVERTISEMENT
Meski begitu, tidak terdeteksi adanya tanda-tanda kontaminasi di luar fasilitas PLTN yang tak lagi beroperasi gara-gara terjangan tsunami dan gempa bumi pada 2011 tersebut.
Sejak Agustus 2022, pemerintah Jepang sudah mengizinkan operasi pembuangan limbah radioaktif PLTN Fukushima ke Samudra Pasifik. PLTN ini menampung sekitar 1,34 juta ton limbah nuklir yang terakumulasi sejak 2011 dan bagaimanapun harus dibuang.
Dikutip dari AFP, terjadinya kebocoran dari fasilitas PLTN Fukushima dikonfirmasi oleh juru bicara Tokyo Electric Power Company Holdings (Tepco).
"Kami memperkirakan sekitar 5,5 ton (5.500 liter) air bocor pada Rabu pagi, tetapi tidak ada perubahan signifikan di pos-pos yang memantau radioaktivitas di sekitar PLTN," ujarnya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut mengenai lokasi kebocoran.
Petugas berjalan di sekitar tangki penyimpanan air olahan yang terkontaminasi nuklir di Fukushima Daiichi. Foto: Tomohiro Ohsumi/POOL/AFP
Dijelaskan, kebocoran terjadi pada bagian dari PLTN yang berfungsi mengolah limbah radioaktif nuklir agar kadar kontaminasi limbah itu tidak tinggi dan tidak berbahaya bagi makhluk hidup. Sebagian besar elemen radioaktif disaring di fasilitas lain yang dikenal sebagai ALPS.
ADVERTISEMENT
Tepco menerima laporan, kebocoran berasal dari ventilasi yang terletak di dalam fasilitas tersebut. Laporan ini disampaikan seorang pekerja yang sedang membersihkan ventilasi sebelum menggunakan fasilitas itu.
"Ventilasi seharusnya ditutup selama pembersihan, tetapi kali ini ventilasi tersebut terbuka," kata juru bicara Tepco.
"Situasi ini segera diatasi tanpa ada korban luka atau kebocoran bahan berbahaya," tambahnya.
Meski demikian, Tepco langsung mengambil langkah preventif lebih jauh. Pihaknya berencana memindahkan tanah dari sekitar area yang mungkin telah terkontaminasi.
Proses pembuangan sekitar 1,34 juta ton limbah radioaktif dari PLTN Fukushima diperkirakan akan memakan waktu puluhan tahun. Sejauh ini, setidaknya tahap ketiga pembuangan limbah ke Samudra Pasifik sudah berlangsung.