5 Bentrokan Bonek yang Menimbulkan Korban Jiwa

1 Oktober 2017 17:28 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bonek hadiri kongres PSSI di Bandung. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bonek hadiri kongres PSSI di Bandung. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bentrokan yang melibatkan kelompok suporter Persebaya Surabaya, Bonekmania atau biasa disebut bonek dengan kelompok perguruan silat pada Minggu (1/10) dini hari di Surabaya menyebabkan dua pendekar silat meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Bentrokan kali ini bukanlah keributan pertama yang melibatkan bonek. Dalam kurun waktu 7 tahun terakhir, setidaknya bonek terlibat dalam sejumlah kerusuhan baik dengan suporter ataupun kelompok lain, yang menimbulkan korban jiwa.
Meski begitu, bonek tidak melulu menjadi pemicu kerusuhan, adakalanya bonek juga menjadi korban dari kelompok lain.
kumparan (kumparan.com) merangkum sejumlah bentrokan yang melibatkan bonek.
Berikut adalah lima bentrokan bonek yang menimbulkan korban jiwa :
1. Bentrokan di Lamongan
Insiden ini terjadi pada 10 Maret 2012. Kala itu rombongan bonek sedang melakukan perjalanan kereta api ke Bojonegoro untuk menyaksikan laga Persebaya vs Persibo Bojonegoro. Namun, Ketika kereta melintasi wilayah Babat, Lamongan, bonek dihujani lemparan batu oleh sejumlah orang
Pelaku pelemparan merupakan oknum suporter Persela Lamongan dan sejumlah warga Babat, Lamongan.
ADVERTISEMENT
Dalam insiden tersebut, empat orang bonek meninggal dunia dan belasan lainnya luka-luka. Korban meninggal mengalami luka parah di bagian kepala.
Keempat korba tersebut adalah Sudarmaji (27), Miftahul Huda (15), Abdul Farid (15), dan satu orang lagi tidak diketahui identitasnya.
2. Rusuh Persebaya vs Persija
Kerusuhan pecah usai laga Liga Primer Indonesia (LPI) antara Persebaya 1927 melawan Persija Jakarta, 3 Juni 2012 lalu. Kerusuhan ini menyebabkan seorang bonek yang bernama Purwo Adi Utomo meninggal dunia
Kerusuhan bukan diakibatkan bentrok antara dua kelompok suporter, melainkan suporter dengan aparat kepolisian.
Bentrokan bermula ketika setelah pertandingan berakhir, sejumlah suporter hendak mencopot spanduk. Namun, karena merasa dihalang-halangi oleh polisi, terjadilah aksi dorong mendorong.
ADVERTISEMENT
Kerusuhan tak terelakkan lagi ketika gas air mata ditembakan ke kerumunan suporter. Massa pun berebut keluar stadion dengan panik.
Di luar stadion, para suporter melempari mobil patroli polisi dengan batu. Sebanyak 15 orang polisi luka-luka.
Dalam kondisi rusuh tersebut, nasib malang menimpa Purwo Adi Utomo. Dia terjatuh dari tribun dan terinjak-injak oleh para suporter yang hendak berlarian ke luar stadion.
GOR Pajajaran di dominasi warna kebanggaan Bonek. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
GOR Pajajaran di dominasi warna kebanggaan Bonek. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
3. Bentrokan di Tol Simo, Surabaya
Bentrokan terjadi antara dua kelompok suporter yang sudah lama dikenal berseteru, Bonekmania dan Aremania. Insiden itu terjadi pada Kamis malam, 5 Mei 2014 di Tol Simo, Surabaya.
Bentrokan terjadi ketika rombongan Aremania hendak kembali Malang dari Gresik melalui Jalan Tol Simo. Bentrokan tersebut menyebabkan tiga orang Aremania meninggal dunia. Mereka adalah Khoirul Anam (21), Udin Zaenal (32), dan Ahmad Fadila (28) dan 18 orang lainnya luka-luka.
ADVERTISEMENT
Diketahui, sedari siang, bonek sudah melakukan penjagaan di Tol Simo. Hal itu merupakan aksi balasan karena setahun sebelumnya, di tempat yang sama, kerusuhan juga terjadi antara bonek dan Aremania yang menewaskan seorang bonek.
4. Bentrokan di Sragen
Perseteruan antara bonek dan Aremania kembali terjadi. Kali ini bentrokan antara pendukung dua klub dengan basis massa terbesar di Jawa Timur ini terjadi di Sragen, Jawa Tengah, pada Sabtu, 19 Desember 2015.
Bentrokan tersebut terjadi ketika rombongan Aremania dengan bus pariwisata melintasi Sragen dalam perjalanan menuju Sleman, DI Yogyakarta. Secara kebetulan, rombongan bonek sebanyak empat truk juga berada di lokasi yang sama.
Kerusuhan pun pecah. Ratusan bonek melempari bus Aremania dengan batu. Insiden ini menyebabkan dua orang Aremania meninggal dunia. Korban adalah Eko Prasetyo (30) warga Pandensari, Batu, Malang, dan seorang sopir mobil bernama Slamet, warga Malang.
Bonek dan TNI padati GOR Pajajaran Bandung. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bonek dan TNI padati GOR Pajajaran Bandung. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
5. Bentrokan dengan perguruan silat di Surabaya
Yang terbaru, bentrokan terjadi antara bonek dan kelompok perguruan silat di Surabaya. Insiden ini menyebabkan dua orang meninggal dunia dari pihak perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate.
Bentrokan terjadi pada Sabtu (30/9) malam. Saat itu bonek baru saja menyaksikan pertandingan Persebaya melawan Persigo Semeru FC di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Mereka lalu berpapasan dengan kelompok perguruan silat di Jalan Tambak Osowilangon.
Bentrokan antara keduanya pun terjadi. Namun, polisi berhasil membubarkan kedua kelompok massa tersebut.
Tak disangka, ternyata bonek kemudian mengadang iring-iringan anggota perguruan silat saat melintas di Jalan Raya Balongsari, Surabaya.
"Saat itu sudah pukul 00.30, Minggu dini hari. Massa bonek membakar satu unit sepeda motor yang menyebabkan dua orang anggota perguruan silat meninggal dunia," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Muhammad Iqbal seperti dilansir Antara, Minggu (1/10).
ADVERTISEMENT
Korban diketahui bernama Eko Ristanto (25), warga Tlogorejo, Kepuh Baru, Bojonegoro dan Aris (20), warga Simorejosari, Bojonegoro.