5 Bocah di Malang Luka-Luka Kena Ledakan saat Bikin Petasan Sendiri

Ilustrasi petasan. Foto: Shutter Stock

Lima bocah di Malang terluka akibat terkena ledakan petasan, pada Kamis (20/3) kemarin. Petasan itu meledak saat mereka meracik sendiri di salah satu rumah di Jalan Ikan Piranha Atas 1 Timur, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

Salah seorang saksi, Dimas, mengatakan ledakan petasan itu cukup keras, terdengar bahkan hingga radius sekitar 500 meter lebih.

"Waktu saya dengar itu, keras suaranya. Saya langsung keluar dan ternyata ledakan mercon itu. Langsung saya dan warga bantu evakuasi," kata Dimas, Jumat (20/3).

Sementara, saksi lainnya, Muklis, mengatakan peristiwa ledakan itu terjadi sekitar pukul 12.15 WIB. Kelima bocah tersebut masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

"Korbannya anak-anak semua. Yang tiga itu masih kelas 3 sama 4 SD, terus yang dua itu kelas 1 SMP," ucap Muklis.

Belajar Buat Petasan dari YouTube

Muklis mengungkapkan, ledakan itu disebabkan karena petasan yang mereka buat sendiri. Kelima bocah itu membeli bahan-bahan petasan melalui online shop.

"Jadi mereka itu beli bahan sendiri dan katanya beli di online. Dan mereka juga meracik sendiri, lihat caranya di video YouTube," ungkapnya.

Hari sebelumnya pada Rabu (19/3), mereka berhasil meracik petasan dan tidak terjadi ledakan.

"Rabu malam itu mereka buat mercon dan sudah dicoba bisa. Ukurannya kecil, tapi suaranya keras," terangnya.

Namun, malapetaka terjadi pada keesokannya saat mencoba meracik petasan lagi tiba-tiba meledak dan melukai mereka.

“Kemarin siang mereka mau coba lagi. Pas dinyalakan, percikan apinya nyambar ke bahan lain dan akhirnya meledak,” ujarnya.

Akibat dari peristiwa itu, kelima bocah tersebut mengalami luka-luka di tubuhnya dan dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Lavalette untuk mendapatkan perawatan intensif.

"Dari kelimanya, yang dua cukup parah. Ada yang terbakar di kepala dan tangan, ada yang mulai pinggang sampai bawah kaki," katanya.

Sementara itu, Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto, mengatakan pihaknya belum bisa meminta keterangan korban karena masih dalam perawatan di rumah sakit.

"Kondisi korban masih belum bisa dimintai keterangan, mereka masih dalam penanganan medis," kata Yudi.