5 Fakta Hari Darmawan, Pengusaha dan Pendiri Matahari Store

10 Maret 2018 12:39 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hari Darmawan (Foto: Facebook/Iwan Darmawan)
zoom-in-whitePerbesar
Hari Darmawan (Foto: Facebook/Iwan Darmawan)
ADVERTISEMENT
Pengusaha sekaligus pendiri jaringan ritel Matahari Department Store, Hari Darmawan ditemukan tewas di Sungai Ciliwung, Sabtu (10/3). Sebelum meninggal, Hari sempat dilaporkan hilang pada Jumat (9/3) malam.
ADVERTISEMENT
Jenazah Hari ditemukan sekitar pukul 06.30 WIB oleh saksi Deni Sudiana beserta 4 orang rekan lainnya yang menyisir kali dengan menggunakan perahu karet.
Semasa hidupnya, Hari Darmawan dikenal sebagai pengusaha nasional dengan jaringan bisnis yang besar. Selain mendirikan ritel Matahari Department Store, Hari juga merupakan inisiator sekaligus pemilik Taman Wisata Matahari. Sebuah taman wisata populer yang berlokasi di Cilember, Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
kumparan (kumparan.com) merangkum sejumlah fakta tentang Hari Darmawan yang perlu kamu tahu, sebagai berikut :
1. Tumbuh besar di Makassar
Hari lahir dengan nama Tan Tjan Hok pada 27 mei 1940 di Makassar, Sulawesi Selatan. Ia terlahir dalam sebuah keluarga besar dengan 12 bersaudara. Ayahnya, Tan A Siong, merupakan pengusaha lokal di Makassar.
ADVERTISEMENT
Usaha ayahnya menemui kendala pada tahun 1950-an hingga akhirnya bangkrut. Hari kemudian membantu memulai usaha ayahnya dari nol. Lulus SMA, ia memutuskan untuk merantau ke Jakarta.
2. Berawal dari toko serba ada
Di Jakarta Hari bertemu dengan pemilik sebuah toko serba ada (toserba) 'Mickey Mouse' di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat. Ia kemudian menikahi putri pemilik 'Mickey Mouse' tersebut. Di tangan Hari, Mickey Mouse berkembang pesat.
Leo Suryadinata dalam 'Prominent Indonesian Chinese' menulis, Hari membeli sebuah toserba terbesar di Pasar Baru waktu itu, Toko 'De Zon' pada 1968. Setelahnya ia mengubah nama De Zon menjadi 'Matahari'. De Zon merupakan bahasa belanda yang berarti matahari.
3. Merajai ritel di Indonesia
Masuk ke dekade 1980-an, Matahari menjelma menjadi jaringan ritel terbesar di Indonesia. Cabang-cabangnya hampir ada di seluruh kota-kota besar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal ini tidak lepas dari tangan dingin Hari mengelola Matahari Department Store. Ia pun pernah terpilih menjadi Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).
4. Jatuh karena krisis moneter
Krisis moneter yang terjadi pada 1997-1998 menjadi momok paling menakutkan bagi pengusaha-pengusaha Indonesia. Begitu juga Hari Darmawan.
Jaringan bisnisnya yang sudah dibangun puluhan tahun terkena dampak krisis moneter. Ia menanggung kerugian besar hingga akhirnya bisnisnya dibeli oleh Lippo Group.
Tak mau lama terpuruk, Hari kemudian mendirikan perusahaan baru bernama "Pasar Swalayan Hari-Hari".
5. Mendirikan bisnis baru dan Taman Wisata Matahari
Di bawah bendera PT Griya Pesona Mentari, Hari Darmawan membangun kembali bisnisnya. Pada 2010 setidaknya ia memiliki sejumlah pusat perbelanjaan yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tak cuma itu, Hari juga mendirikan sebuah taman wisata di kawasan Puncak, Cisarua, Bogor yang ia beri nama Taman Wisata Matahari (TWM). Sebagai objek wisata, TWM menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan yang berkunjung ke Puncak.
TWM memiliki fasilitas yang cukup lengkap seperti water park, agro wisata, outbound dan lain-lain. Selain itu masih ada fasilitas penunjang seperti aula, vila, ataupun hotel. Taman ini berlokasi di Jalan Raya Puncak KM 77, Cilember, Cisarua, Bogor.