Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
5 Fakta Kasus Kematian Pertama Varian Omicron di Indonesia
22 Januari 2022 20:11 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kedua kasus ini menjadi pelaporan kematian pertama di Indonesia akibat varian baru Omicron yang memiliki daya penularan lebih tinggi ketimbang varian lainnya.
Berikut kumparan rangkum fakta-fakta soal kematian pertama akibat Omicron di Indonesia:
1. Kasus Kematian Pertama Omicron
Dengan dikonfirmasinya dua kasus kematian ini merupakan pelaporan fatalitas pertama di Indonesia, sejak kasus Omicron pertama kali diumumkan 16 Desember 2021.
"Kedua kasus tersebut merupakan pelaporan fatalitas pertama di Indonesia akibat varian baru yang memiliki daya tular tinggi," tulis keterangan Kemenkes.
2. Riwayat Dua Pasien
Juru bicara Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, kedua kasus ini masing-masing merupakan transmisi lokal dan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
Belum dirincikan dari mana PPLN tersebut memiliki riwayat bepergian dari mana. Begitu juga sumber penularan pada pasien transmisi lokal.
ADVERTISEMENT
3. Lokasi Pasien Dirawat
Nadia merincikan kedua pasien corona ini dirawat di rumah sakit, yakni satu di Ciputat dan satu pasien lainnya di RSPI Sulianti Saroso.
“Satu kasus merupakan transmisi lokal, meninggal di RS Sari Asih Ciputat dan satu lagi merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri, meninggal di RSPI Sulianti Saroso,” jelas Nadia.
4. Lansia, Punya Komorbid, Satu Pasien Belum Divaksin
Nadia menyampaikan salah satu pasien memiliki komorbid. Pasien tersebut adalah seorang wanita berusia 54 tahun dan sudah divaksin.
"Komorbidnya banyak tapi tidak terkontrol ada DM (diabetes melitus) dan hipertensi," ucap Nadia.
Sementara pasien satu lagi ialah seorang laki-laki berusia 64 tahun. Namun, ia tercatat belum vaksin. Menurut Nadia, pasien itu juga mempunyai komorbid.
ADVERTISEMENT
5. Masuk dengan Bergejala Sedang
Lebih lanjut, mengingat kedua pasien ini memiliki komorbid, kondisi mereka saat masuk RS sudah bergejala sedang. Bahkan, mereka harus dibantu oksigen karena saturasinya rendah.
"Keduanya gejala sedang lalu jadi berat, saturasi rendah waktu masuk," tutup Nadia.
Hingga Sabtu (22/1), Indonesia sudah mengkonfirmasi 1.161 kasus varian Omicron. Dari jumlah tersebut, 841 kasus di antaranya merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
Lalu 282 kasus adalah transmisi lokal, dan 48 kasus lainnya berstatus unknown karena masih diteliti sumber penularannya.