5 Fakta Kasus Kematian Pertama Varian Omicron di Indonesia

22 Januari 2022 20:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan melakukan tes usap COVID-19 kepada seorang warga saat tes massal di Kelurahan Krukut, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Senin (10/1/2022). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan melakukan tes usap COVID-19 kepada seorang warga saat tes massal di Kelurahan Krukut, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Senin (10/1/2022). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Kemenkes hari ini Sabtu (22/1/2021) melaporkan dua kasus kematian pertama akibat COVID-19 varian Omicron. Kedua pasien memiliki komorbid atau penyakit penyerta.
ADVERTISEMENT
Kedua kasus ini menjadi pelaporan kematian pertama di Indonesia akibat varian baru Omicron yang memiliki daya penularan lebih tinggi ketimbang varian lainnya.
Berikut kumparan rangkum fakta-fakta soal kematian pertama akibat Omicron di Indonesia:

1. Kasus Kematian Pertama Omicron

Dengan dikonfirmasinya dua kasus kematian ini merupakan pelaporan fatalitas pertama di Indonesia, sejak kasus Omicron pertama kali diumumkan 16 Desember 2021.
"Kedua kasus tersebut merupakan pelaporan fatalitas pertama di Indonesia akibat varian baru yang memiliki daya tular tinggi," tulis keterangan Kemenkes.

2. Riwayat Dua Pasien

Petugas membawa pasien dari mobil ambulans yang terkena virus corona di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Rabu (4/3). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Juru bicara Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, kedua kasus ini masing-masing merupakan transmisi lokal dan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
Belum dirincikan dari mana PPLN tersebut memiliki riwayat bepergian dari mana. Begitu juga sumber penularan pada pasien transmisi lokal.
ADVERTISEMENT

3. Lokasi Pasien Dirawat

Nadia merincikan kedua pasien corona ini dirawat di rumah sakit, yakni satu di Ciputat dan satu pasien lainnya di RSPI Sulianti Saroso.
“Satu kasus merupakan transmisi lokal, meninggal di RS Sari Asih Ciputat dan satu lagi merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri, meninggal di RSPI Sulianti Saroso,” jelas Nadia.

4. Lansia, Punya Komorbid, Satu Pasien Belum Divaksin

Nadia menyampaikan salah satu pasien memiliki komorbid. Pasien tersebut adalah seorang wanita berusia 54 tahun dan sudah divaksin.
"Komorbidnya banyak tapi tidak terkontrol ada DM (diabetes melitus) dan hipertensi," ucap Nadia.
Sementara pasien satu lagi ialah seorang laki-laki berusia 64 tahun. Namun, ia tercatat belum vaksin. Menurut Nadia, pasien itu juga mempunyai komorbid.
ADVERTISEMENT

5. Masuk dengan Bergejala Sedang

Petugas Ambulans Puskesmas Kebayoran Baru, bersiap membawa pasien virus Corona di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Senin (2/3). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Lebih lanjut, mengingat kedua pasien ini memiliki komorbid, kondisi mereka saat masuk RS sudah bergejala sedang. Bahkan, mereka harus dibantu oksigen karena saturasinya rendah.
"Keduanya gejala sedang lalu jadi berat, saturasi rendah waktu masuk," tutup Nadia.
Hingga Sabtu (22/1), Indonesia sudah mengkonfirmasi 1.161 kasus varian Omicron. Dari jumlah tersebut, 841 kasus di antaranya merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
Lalu 282 kasus adalah transmisi lokal, dan 48 kasus lainnya berstatus unknown karena masih diteliti sumber penularannya.