5 Fakta Ledakan di Kilang Minyak Pertamina Dumai

3 April 2023 7:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah mobil pemadam kebakaran meninggalkan kawasan Kilang Minyak Putri Tujuh Pertamina RU II Dumai seusai memadamkan kebakaran akibat ledakan di area "gas compressor" Kilang Dumai, Riau, Sabtu (1/4/2023). Foto: ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah mobil pemadam kebakaran meninggalkan kawasan Kilang Minyak Putri Tujuh Pertamina RU II Dumai seusai memadamkan kebakaran akibat ledakan di area "gas compressor" Kilang Dumai, Riau, Sabtu (1/4/2023). Foto: ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
ADVERTISEMENT
Kilang Minyak Putri Tujuh Pertamina RU II Dumai, Riau, meledak pada Sabtu (1/4) malam. Ledakan terdengar sekitar pukul 22.40 WIB.
ADVERTISEMENT
Peristiwa ini membuat kaget warga sekitar. Beberapa rumah warga juga rusak akibat ledakan itu.
Ledakan tersebut juga diikuti dengan kebakaran. Pihak Pertamina pada Minggu dini hari memastikan api sudah berhasil dipadamkan.
Berikut sederet fakta dari Ledakan di Kilang Minyak Pertamina Dumai:

Ledakan Buat Warga Berhamburan

Ilustrasi ledakan. Foto: Shutterstock
Pantauan di lokasi, warga yang berada di dekat kilang minyak tepatnya di Kel. Jaya Mukti berhamburan keluar rumah. Ada juga warga yang mendatangi gerbang kilang minyak untuk mengetahui kondisi pasti.
Di lokasi juga tampak sejumlah petugas polisi, dan TNI untuk mengamankan warga. Lalu lintas di lokasi juga macet parah.

Api Berhasil Dipadamkan

Ledakan itu disertai dengan kebakaran. Manager Humas Pertamina RU II Dumai Agustiawan mengatakan, pihaknya telah mengendalikan situasi di lokasi ledakan.
ADVERTISEMENT
"Api sudah berhasil dipadamkan kami minta warga tenang. Pertamina bertanggung jawab terhadap dampak ledakan," kata Agus dikutip Antara, Minggu (2/4).
Sementara itu Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional yang membawahi RU II sebagai pengelola Kilang Dumai, Hermansyah Nasroen, menyatakan kebakaran yang terjadi segera bisa dipadamkan dalam beberapa menit.
"Ini [kebakaran] sudah bisa dipadamkan 9 menit setelah kejadian," katanya kepada kumparan, Minggu (2/4).

9 Orang Dilarikan ke RS

Anggota satuan pengamanan dan prajurit TNI berjaga di pintu masuk Kilang Minyak Putri Tujuh Pertamina RU II Dumai saat terjadi kebakaran akibat ledakan di area "gas compressor" Kilang Dumai, Riau, Sabtu (1/4/2023). Foto: ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
Polisi mengungkap ada 9 orang yang dilarikan ke rumah sakit akibat ledakan di Kilang Minyak Putri Tujuh Pertamina RU II Dumai, Riau. Mereka merupakan karyawan kilang PT Pertamina RU ll Dumai.
"Saat ini, ada 9 orang yang menjadi korban, dan sudah dibawa ke rumah sakit Pertamina," kata Kapolres Dumai, AKBP Nurhadi Ismanto, Minggu (2/4/).
ADVERTISEMENT

Rumah Warga hingga Masjid Rusak

kerusakan masjid di dekat kilang minyak Pertamina yang meledak di Dumai, Riau. Foto: Dok. Istimewa
Kapolres Dumai, AKBP Nurhadi Ismanto, mengatakan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan akibat ledakan yang keras itu. Rumah yang rusak merupakan yang lokasinya berdekatan dengan kilang minyak. Kerusakan seperti tembok retak dan kaca pecah.
"Memang lokasi kejadian ini perbatasan langsung dengan rumah warga, sehingga ada juga plafon rumah warga yang runtuh," ungkapnya.
Selain rumah warga, beberapa masjid yang berdekatan dengan lokasi ledakan juga mengalami rusak parah.
"Plafonnya habis berjatuhan atas getaran ledakan itu," singkatnya.

Penyebab Ledakan

Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal saat meninjau lokasi PT Kilang Pertamina Internasional Refenery Unit (RU) ll Dumai. Foto: Dok. Istimewa
Ledakan di kilang minyak Pertamina Dumai pada Sabtu (1/4) malam, diduga terjadinya Release H2 di area pipa Suction Discharge Area. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal, saat meninjau lokasi PT Kilang Pertamina Internasional Refenery Unit (RU) II Dumai.
ADVERTISEMENT
"Kejadian ledakan yang terjadi disebabkan oleh, terjadinya Release H2 di area pipa Suction Discharge Area, yang menyebabkan flash serta terbakarnya Unit Hydro Cracker (HCU)," kata Iqbal, Minggu (2/4).
Selain itu, karakteristik kebakaran ialah hidrogen. Hal itulah yang menghasilkan gelombang udara dan suara yang dahsyat hingga berdampak pada lingkungan sekitar.
"Namun kebakaran dapat dikendalikan dan dilokalisir dalam waktu 9 menit di area yang terbakar," bebernya.
"Dirkrimum, Kabid Labfor dan tim sedang melaksanakan olah TKP guna penyelidikan mendalam," sambungnya.