Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Selasa (11/2), PAN kembali memilih Zulkifli Hasan sebagai ketua umum periode 2020-2025 melalui mekanisme voting. Pemilihan itu diselenggarakan dalam rangkaian Kongres PAN di Hotel Claro, Kendari.
ADVERTISEMENT
Terdapat 565 suara yang mengikuti pemilihan dari 590 suara yang terdaftar. Zulkifli Hasan meraih 331 suara; Mulfachri Harahap 225 suara; Drajad Wibowo 6 suara; dan 3 suara tidak sah. Sementara Asman Abnur mundur sebelum pemilihan.
Akan tetapi tak proses pemilihan tak semulus itu. Kericuhan sempat mewarnai jalannya Kongres PAN 2020.
Berikut lima fakta kericuhan yang terjadi:
1. Dibuka Adu Sorak Antarpendukung
Bibit-bibit kericuhan mulai tampak ketika para peserta kongres PAN akan memasuki arena. Sejumlah simpatisan calon petahana Zulhas dan Mulfachri Harahap sempat terlibat adu mulut.
Pantauan di lokasi, sejumlah massa meneriakkan nama Zulhas. Mendengar itu, pendukung Mulfachri yang juga meneriakkan nama caketum yang didukung.
"Zulhas, Zulhas lanjutkan," teriak massa.
ADVERTISEMENT
"Mulfachri menang, menang, menang," jawab massa lain.
Adu mulut itu dijaga ketat oleh pihak kepolisian yang berada di tengah dua kubu untuk melerai. Setelah kondusif, mereka satu per satu masuk ke lokasi kongres dengan tertib.
2. Peserta Saling Lempar Kursi
Acara pertama dalam Kongres PAN di Hotel Claro, Kendari, adalah pleno untuk menyusun tata tertib pelaksanaan kongres. Sebelum dimulai, ada interupsi agar rapat hanya diikuti oleh peserta yang punya suara.
Rapat pun diskors sementara untuk memastikan yang ada di forum hanya pemilik suara yang punya ID. Namun, sejumlah peserta nampaknya tak terima.
Tak lama kemudian kericuhan terjadi. Perserta berteriak dan saling melempar kursi serta makanan ringan.
"Lanjutkan! lanjutkan..!!" teriak beberapa peserta sambil melempar kursi.
ADVERTISEMENT
Ketum PAN Zulkifli Hasan mencoba menenangkan situasi dengan meminta agar peserta berhenti melemparkan kursi.
"Zulhas di sini saudaraku. Saudaraku duduk di kursi masing-masing. Lempar-lempar setop, cukup. Ambil tempat duduk masing-masing," teriak Zulhas.
3. Disebut Masalah Kepesertaan
Waketum PAN yang menjadi salah satu caketum, Mulfachri Harahap, menilai pemicu kericuhan adalah masalah data kepesertaan kongres. Ia mengaku sebelumnya sudah meminta panitia menyelesaikan masalah tersebut
"Kita tahu bahwa ada sejumlah daerah, sejumlah pemilik suara yang masih diperdebatkan status kepesertaannya," ujar Mulfachri di lokasi.
Masalah soal status kepesertaan di arena Kongres PAN, menurut Mulfachri, bermula dari registrasi peserta yang berubah-ubah. Awalnya, steering committee (SC) menetapkan peserta bisa mendaftar paling lambat Sabtu (9/2), pukul 12.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Namun, hingga waktu yang ditetapkan, banyak peserta yang masih belum mendaftar dengan berbagai alasan. Karena saat itu ricuh, SC akhirnya memutuskan kembali membuka pendaftaran peserta.
Masalah kembali muncul, saat SC mempermasalahkan status kepesertaan sekitar 20 pemilik suara dalam Kongres PAN .
4. Panitia Seleksi Ulang Peserta
Kericuhan mengakibatkan pleno penyusunan tata tertib pelaksanaan Kongres PAN diskors. Sekretaris Panitia Pelaksana Kongres PAN Saleh Daulay mengatakan pihaknya kemudian melakukan pengecekan ulang soal status peserta.
"Mereka akan datang satu per satu. Jadi disuruh duduk semua pesertanya, nanti ada tim dari 4 orang ditambah dengan SC, untuk mengecek satu-satu ID card masing-masing," kata Saleh di lokasi.
Ia menyebutkan dalam rapat pleno PAN, peserta yang tidak memenuhi syarat memang tak diperkenankan untuk masuk. Syarat yang dimaksud adalah peserta harus memiliki hak suara untuk bisa masuk.
ADVERTISEMENT
Saleh menyebut setelah masalah status peserta selesai, rapat pleno dilanjutkan untuk menetapkan tata tertib kongres.
5. Gara-gara Ricuh, Pemilihan Ketum PAN Dipercepat
Kericuhan yang terjadi membuat PAN akhirnya memutuskan mempercepat proses pemilihan ketum periode 2020-2025 yang dipilih secara voting. Sekjen PAN Eddy Soeparno mengatakan, keputusan itu diambil lantaran situasi tak kondusif.
"Kami memutuskan untuk menskors tetapi ketika skors dibuka kondisi juga menjadi tidak terlalu kondusif. Akhirnya setelah skors ishoma kami memutuskan membuka skors dan langsung mengubah tatib," kata Eddy di Hotel Claro.
"Dengan mengajukan agenda caketum yang tadinya agenda keenam menjadi agenda pertama. Berbagai pertimbangan, ada dinamika, ada intensitas dari pandangan peserta yang meningkat secara tajam," lanjut dia.
Eddy menuturkan keputusan mempercepat pemilihan ketum dalam rangkaian Kongres PAN disepakati seluruh kader partai. Dalam pemilihan itu akhirnya terpilih Zulkifli Hasan sebagai ketua umum periode 2020-2025.
ADVERTISEMENT