Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
5 Fakta soal "Jumatan Bareng Prabowo" di Masjid Kauman
15 Februari 2019 5:41 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa hari terakhir, muncul selebaran acara “Jumatan Bareng Prabowo” di sejumlah tempat seperti masjid dan kampus. Acara itu disebutkan akan digelar di Masjid Agung Semarang atau Masjid Kauman.
ADVERTISEMENT
Rencana ini direspons berbagai pihak, mulai dari pengurus masjid hingga relawan Prabowo di Jawa Tengah. Beberapa pihak mengkhawatirkan acara ini merupakan bentuk politisasi rumah ibadah. Alhasil, rencana gelaran acara ini jadi polemik di masyarakat.
Namun demikian, timses Prabowo menepis kekhawatiran itu dengan mengatakan bahwa acara ini murni untuk ibadah, bukan kampanye.
Berikut kumparan rangkum beberapa fakta yang muncul terkait acara tersebut:
1. Takmir masjid tolak ibadah dijadikan sebuah acara
Ketua Takmir Masjid Agung Semarang Kiai Haji Hanief Ismail merasa tidak masalah jika Prabowo Salat Jumat di masjidnya. Hanya dia menolak jika ibadah itu dibuat menjadi sebuah acara. Dia merasa kegiatan itu akan jadi sebuah bentuk politisasi ibadah.
"Kalau seperti itu kami tidak setuju. Masjid tempat salat, kalau harus bersama Prabowo itu politisasi," kata Hanief kepada kumparan, Kamis (14/2).
ADVERTISEMENT
2. Pengurus masjid belum terima surat kegiatan
Selain dianggap sebagai politisasi agama, Hanief juga belum menerima permintaan dari tim pemenangan Prabowo terkait rencana acara "Jumatan Bareng Prabowo" di Masjid Kauman. Namun, jika pemintaan untuk diselenggarakannya acara itu datang, pengurus Masjid Kauman masih enggan mengizinkan berlangsungnya acara itu.
Saat ini, Hanief juga sudah mengirimkan aduan ke Panwaslu Semarang. Dia juga sudah coba menghubungi Polrestabes Semarang, meski belum ada tanggapan yang diterima.
Hanief menegaskan menolak apabila ibadah dijadikan sebagai acara, namun apabila Prabowo sebatas melaksanakan ibadah Jumat, itu tidak jadi masalah.
3. Timses bantah buat acara di Masjid Kauman
Juru bicara BPN Prabowo-Sandi Dahnil Azhar Simanjuntak mengatakan, tidak ada dalam jadwal resmi kegiatan Prabowo untuk menunaikan Salat Jumat di Masjid Kauman. Pada Jumat (15/2), Prabowo akan memberikan pidato politiknya di Semarang dan Salat Jumat akan berlangsung di masjid terdekat lokasi kampanyenya.
ADVERTISEMENT
Menurut Dahnil, Salat Jumat yang dilakukan akan berlangsung seperti ibadah biasa. BPN Prabowo-Sandi tidak membuat ibadah itu jadi acara salat Jumat bersama Prabowo.
"Bila lokasi terdekat nanti adalah Masjid Kauman tersebut, ya beliau akan salat di situ, dan tidak ada yang bisa melarang Pak Prabowo untuk salat di situ," kata Dahnil kepada kumparan, Kamis (14/2).
4. Timses duga ada pihak yang sengaja politisasi
Direktur Materi Debat BPN Prabowo - Sandi, Sudirman Said, menduga kemunculan selebaran ajakan “Jumatan Bareng Prabowo” untuk mempolitisasi ibadah Salat Jumat Prabowo.
“Saya kok menduga ini justru ada pihak lain yang mempolitisasi Salat Jumatnya Pak Prabowo,” kata Sudirman dalam keterangan tertulisnya.
Dia meyakini pengurus masjid tak menolak Prabowo Salat Jumat. Menurutnya, Indonesia saat ini telah memasuki era demokrasi yang menjunjung tinggi toleransi. Dia mengatakan semestinya perbedaan politik tidak menjadi penghambat bagi setiap orang untuk melaksanakan ibadah.
ADVERTISEMENT
“Beda pilihan ya biasa saja. Kok sampai ada pelarangan seorang calon presiden masuk ke masjid,” ujar mantan Menteri ESDM itu.
“Masjid Kauman punya sejarah panjang. Pasti para pengurusnya memiliki kebijakan, keluasan pikiran, dan hati. Saya tidak percaya kalau mereka tega melarang-larang,” tegas Sudirman.
5. Gerindra pastikan tak ada pengerahan massa
Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Kota Semarang mengeluarkan surat imbauan untuk hadiri Salat Jumat bersama Prabowo di Masjid Kauman. Namun, itu hanya untuk internal saja, sehingga dipastikan tak ada pengerahan massa ke acara tersebut.
"Tidak ada pengerahan massa, tapi ada memang surat dari internal ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang memberikan informasi Pak Prabowo akan melaksanakan Salat Jumat di Masjid Kauman. Itu pun internal ya, tidak untuk orang lain dan itu disuruh pakaian Islami jangan memakai pakaian yang beratribut partai, itu wajar," kata Wachid di Kantor Gerindra Jateng, Semarang, Kamis (14/2).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, ajakan Salat Jumat bareng tersebut sempat diunggah di salah satu akun instagram relawan Prabowo @mantapsjateng. Namun saat ini unggahan tersebut telah hilang. Koordinator Nasional Mantaps Pusat, Helda Alvi menyebut unggahan itu memang telah dihapus atas saran berbagai pihak.
"Betul sudah kami hapus, instruksi dari pusat, supaya tidak semakin gaduh," ujar Helda.