Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Penularan COVID-19 di Indonesia terus meluas. Salah satunya terjadi di pabrik milik PT Unilever Indonesia Tbk yang berlokasi di Cikarang, Bekasi. Perusahaan itu menyebut sejumlah karyawan di bagian engineering terkonfirmasi positif COVID-19 di Gedung TBB.
ADVERTISEMENT
Gedung TBB merupakan satu bagian dari kompleks pabrik PT Unilever Indonesia Tbk di Cikarang. Di dalam kompleks tersebut terdapat beberapa gedung dengan protokol pemisahan zona kerja dan area produksi yang ketat.
Berikut fakta-fakta terkait karyawan Unilever yang terkena corona yang dirangkum kumparan.
Beredar pesan berantai
Kabar karyawan Unilever terkena corona menghebohkan publik karena sebelumnya beredar sebuah pesan yang menyebutkan karyawan PT Unilever Sariwangi Plant TBB Jababeka 1 terkena COVID-19. Pesan tersebut berawal dari tangkapan layar percakapan WhatsApp hingga kemudian viral.
Sebanyak 19 karyawan Unilever positif corona
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah, mengatakan sebanyak 19 karyawan Unilever positif COVID-19.
"Betul, ada 19 positif corona, sementara ditutup," kata Alamsyah saat dikonfirmasi kumparan, Kamis (2/7).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Unilever juga mengirimkan laporan resmi mengenai situasi tersebut kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, melakukan contact tracing, dan mewajibkan PCR test bagi keseluruhan karyawan gedung TBB sebanyak 265 orang.
Operasional pabrik dihentikan
Atas kejadian itu, Direktur Corporate Affairs dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk, Sancoyo Antarikso mengatakan, kegiatan operasional di gedung TBB dihentikan untuk sementara waktu.
“Operasional segera kami tangguhkan begitu mendapat kabar tersebut, untuk berfokus menerapkan berbagai langkah preventif dalam upaya menjaga kesehatan dan keselamatan karyawan," ujar Sancoyo Antarikso melalui keterangan tertulisnya pada Kamis (2/7).
Tak ganggu pasokan produk
Unilever memastikan kasus corona yang menimpa karyawannya tak berdampak pada distribusi barang. Sancoyo menegaskan stok produk Unilever masih mencukupi untuk konsumen.
"Kami memahami bahwa produk kami merupakan bagian penting dalam keseharian konsumen, oleh karena itu perlu kami sampaikan bahwa hal ini tidak akan mempengaruhi pasokan kepada konsumen. Stok yang ada di gudang kami maupun di gudang distributor dan pelanggan masih mencukupi,” tegas Sancoyo.
ADVERTISEMENT
Belum ada kontaminasi penyakit terhadap produk Unilever
Alamsyah mengimbau masyarakat untuk tidak panik dengan kabar karyawan Unilever terpapar corona. Selain itu, ia menegaskan, hingga kini, belum ada bukti transmisi penyakit melalui produk Unilever.
"Tidak perlu khawatir mengenai kontaminasi produk, karena sejauh ini belum ada bukti transmisi penyakit melalui barang konsumen dan atau produk sehari-hari, baik selama wabah ini atau wabah yang serupa sebelumnya (misalnya SARS)," ujar Alamsyah.
------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .