5 Fakta soal Karyawan Unilever Indonesia yang Terkena Corona

3 Juli 2020 6:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Unilever Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Unilever Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penularan COVID-19 di Indonesia terus meluas. Salah satunya terjadi di pabrik milik PT Unilever Indonesia Tbk yang berlokasi di Cikarang, Bekasi. Perusahaan itu menyebut sejumlah karyawan di bagian engineering terkonfirmasi positif COVID-19 di Gedung TBB.
ADVERTISEMENT
Gedung TBB merupakan satu bagian dari kompleks pabrik PT Unilever Indonesia Tbk di Cikarang. Di dalam kompleks tersebut terdapat beberapa gedung dengan protokol pemisahan zona kerja dan area produksi yang ketat.
Berikut fakta-fakta terkait karyawan Unilever yang terkena corona yang dirangkum kumparan.

Beredar pesan berantai

Kabar karyawan Unilever terkena corona menghebohkan publik karena sebelumnya beredar sebuah pesan yang menyebutkan karyawan PT Unilever Sariwangi Plant TBB Jababeka 1 terkena COVID-19. Pesan tersebut berawal dari tangkapan layar percakapan WhatsApp hingga kemudian viral.
Pesan berantai menyebutkan karyawan Unilever terkena corona. Foto: Istimewa

Sebanyak 19 karyawan Unilever positif corona

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah, mengatakan sebanyak 19 karyawan Unilever positif COVID-19.
"Betul, ada 19 positif corona, sementara ditutup," kata Alamsyah saat dikonfirmasi kumparan, Kamis (2/7).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Unilever juga mengirimkan laporan resmi mengenai situasi tersebut kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, melakukan contact tracing, dan mewajibkan PCR test bagi keseluruhan karyawan gedung TBB sebanyak 265 orang.

Operasional pabrik dihentikan

Atas kejadian itu, Direktur Corporate Affairs dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk, Sancoyo Antarikso mengatakan, kegiatan operasional di gedung TBB dihentikan untuk sementara waktu.
Sancoyo Antarikso, Direktur Corporate Affairs dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
“Operasional segera kami tangguhkan begitu mendapat kabar tersebut, untuk berfokus menerapkan berbagai langkah preventif dalam upaya menjaga kesehatan dan keselamatan karyawan," ujar Sancoyo Antarikso melalui keterangan tertulisnya pada Kamis (2/7).

Tak ganggu pasokan produk

Unilever memastikan kasus corona yang menimpa karyawannya tak berdampak pada distribusi barang. Sancoyo menegaskan stok produk Unilever masih mencukupi untuk konsumen.
Unilever. Foto: Reuters
"Kami memahami bahwa produk kami merupakan bagian penting dalam keseharian konsumen, oleh karena itu perlu kami sampaikan bahwa hal ini tidak akan mempengaruhi pasokan kepada konsumen. Stok yang ada di gudang kami maupun di gudang distributor dan pelanggan masih mencukupi,” tegas Sancoyo.
ADVERTISEMENT

Belum ada kontaminasi penyakit terhadap produk Unilever

Alamsyah mengimbau masyarakat untuk tidak panik dengan kabar karyawan Unilever terpapar corona. Selain itu, ia menegaskan, hingga kini, belum ada bukti transmisi penyakit melalui produk Unilever.
"Tidak perlu khawatir mengenai kontaminasi produk, karena sejauh ini belum ada bukti transmisi penyakit melalui barang konsumen dan atau produk sehari-hari, baik selama wabah ini atau wabah yang serupa sebelumnya (misalnya SARS)," ujar Alamsyah.
------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.