5 Fokus Utama Kerja Sama RI-Prancis: Transisi Energi hingga Budaya

26 Maret 2025 14:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Sugiono dan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot melakukan joint press statement di Gedung Pancasila, Kemlu, Rabu (26/3). Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Sugiono dan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot melakukan joint press statement di Gedung Pancasila, Kemlu, Rabu (26/3). Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia dan Prancis sepakat memperkuat kerja sama di lima sektor utama, yakni transisi energi, ketahanan pangan, pertahanan, transformasi digital, dan hubungan budaya.
ADVERTISEMENT
Kesepakatan ini dibahas dalam pertemuan antara Menteri Luar Negeri RI Sugiono dan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noël Barrot di Jakarta, Rabu (26/3).
“Kami sama-sama menyepakati bahwa hasil yang atau keluaran yang dihasilkan harus merupakan sesuatu yang sifatnya tangible, berdampak, dan juga melibatkan semua pemangku kepentingan yang relevan dan juga meningkatkan hubungan dan mempererat hubungan antara kedua negara,” kata Sugiono.
Di sektor ekonomi, investasi Prancis di Indonesia mencapai USD 328 juta (setara Rp 5,4 triliun) pada 2024 dan diproyeksikan terus meningkat.
“Kami sama-sama sepakat untuk terus mendorong peningkatan investasi ini di bidang-bidang antara lain yang energi terbarukan, kemudian critical mineral, ekonomi kreatif, logistik dan transportasi, juga infrastruktur hijau,” ujarnya.
Di bidang ekonomi digital, Indonesia dan Prancis akan mengembangkan ekosistem digital serta pelatihan talenta kreatif, termasuk di industri film.
ADVERTISEMENT
“Semoga akan semakin banyak proyek bersama yang bisa dikerjakan di bidang tersebut, termasuk pelatihan dan akses kerja sama bagi digital talent,” tambahnya.
Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot di Gedung Pancasila, Kemlu, Jakarta, Rabu (26/3/2025). Foto: Nadia Riso/kumparan
Dalam pertahanan, Sugiono menyampaikan apresiasi atas ratifikasi perjanjian kerja sama pertahanan oleh Parlemen Prancis.
Kedua negara juga akan mengadakan dialog 2+2 antara menteri luar negeri dan menteri pertahanan untuk membahas isu global.
“Kita juga menganggap bahwa kolaborasi maritim penting untuk menunjukkan suatu indo pasifik yang stabil dan sejahtera. Oleh karena itu kami juga tadi menyambut berbaik misi latihan militer Angkatan Laut Perancis Labeus pada Januari 2025 yang lalu,” ujarnya.
Pertemuan ini juga menjadi bagian dari persiapan kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia pada Mei mendatang, sekaligus menandai 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
ADVERTISEMENT